Hipnosis
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Hipnosis/hipnotis (Bahasa Inggris: Hypnosis) adalah proses psikologis alami di mana bagian pikiran yang berfungsi untuk berpikir kritis dilewati dan satu jenis pikiran dan persepsi tertentu dibentuk.
[sunting] Teori Hipnotis
Beberapa teori hipnotis berusaha mendesrkripsikan fenomena hipnotis dalam kaitannya dengan aktivitas otak sedangkan beberapa teori lainnya lebih dikonsentrasikan pada pengalaman fenomenologis-nya. Terdapat perbedaan fundamental dalam teori hipnotis, yaitu antara "keadaan" (state) dan "non-keadaan" (non-state). Penganut teori "keadaan" meyakini bahwa keadaan kesadaran yang berubah adalah bagian pokok dari hipnotis, sementara penganut teori "non-keadaan" percaya bahwa proses psikologis biasa, seperti perhatian terpusat dan pengharapan, sudah cukup untuk menerangkan fenomena hipnotis. Definisi yang tepat dari apa yang merupakan keadaan kesadaran yang berubah masih menjadi bahan perdebatan. Meskipun banyak orang yang dihipnotis mendeskripsikan pengalaman mereka sebagai "berubah", sulit untuk menggunakan istilah ini tanpa ada definisi yang jelas terlebih dahulu.
[sunting] Teori Keadaan Alfa dan Theta
Melalui data yang dikumpulkan dari Electroencephalography (EEG), diidentifikasikan dari impuls elektrik yang dipancarkan oleh otak ada empat macam frekuensi pola gelombang otak yang pokok. Keadaan Beta (waspada/bekerja) didefinisikan sebagai 14-32 putaran per detik / cycles per second (CPS), keadaan Alfa (santai/relax) sebagai 7-14 CPS, keadaan Theta (mengantuk) sebagai 4-7 CPS, dan keadaan Delta (tidur/bermimpi/tidur pulas) kira-kira 3-5 CPS.
Satu definisi fisiologis dari keadaan hipnotis adalah bahwa tingkat gelombang otak yang diperlukan untuk mengatasi masalah seperti berhenti merokok, penanganan masalah berat badan, pengurangan fobia, peningkatan kemampuan olah raga, dll adalah keadaan alfa. Keadaan alfa pada umumnya diasosiasikan dengan menutup mata, relaksasi, dan melamun.
Definisi fisiologis lain menyebutkan bahwa keadaan theta diperlukan untuk perubahan therapeutic (berhubungan dengan pengobatan). Keadaan theta dikaitkan dengan hipnosis untuk pembedahan, hipnoanestesia (penggunaan hipnotis untuk mematirasakan rasa sakit), dan hipnoanalgesia (penggunaan hipnotis untuk mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit), di mana pembedahan lebih siap dilakukan dalam keadaan theta dan delta. Obat bius (anestetik), zat penenang (sedatif) dan hipnotis mengacaukan keselarasan syaraf, yang dianggap mendasari terjadinya gelombang theta, baik dalam manusia maupun binatang.
[sunting] Konstruksionisme sosial / teori permainan peran
Teori ini beranggapan bahwa individu yang dihipnotis memainkan peran dan membiarkan penghipnotis menciptakan realitas untuk mereka.
Umumnya, selama proses hipnotis orang menjadi lebih reseptif (mudah menerima) sugesti, menyebabkan mereka berubah dalam cara merasakan, berpikir, dan berperilaku. Beberapa psikolog seperti Robert Baker mengklaim bahwa apa yang kita sebut dengan hipnotis sebenarnya adalah bentuk dari perilaku sosial yang dipelajari. Sementara psikolog seperti Sarbin dan Spanos beranggapan bahwa subjek bermain peran dengan pengharapan sosial yang kuat, subjek percaya bahwa mereka dalam keadaan terhipnotis, kemudian mereka berperilaku dengan cara yang mereka bayangkan bagaimana seorang yang dihipnotis akan berperilaku.
![]() |
Tulisan rintisan ini belum dikategorikan, tapi Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |