Kota Bukittinggi

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Kota Bukittinggi
Lambang Kota Bukittinggi

Lambang Kota Bukittinggi

Peta lokasi Kota Bukittinggi
Motto: Saayun Salangkah'
Provinsi Sumatra Barat
Ibu kota
Luas 25,24 km²
Koordinat 100,210° - 100,25° BT
00,160° - 100,25° LS
Penduduk  
 · Jumlah 100.254 (2004)
 · Kepadatan 3.970 jiwa/km²
Pembagian administratif  
 · Kecamatan 3
 · Desa/kelurahan 24
Dasar hukum
Tanggal -
Hari jadi {{{hari jadi}}}
Walikota Drs. H. Djufri (2005 - 2010)
Kode area telepon
APBD {{{apbd}}}
DAU
Suku bangsa {{{suku bangsa}}}
Bahasa {{{bahasa}}}
Agama {{{agama}}}
Flora resmi {{{flora}}}
Fauna resmi {{{fauna}}}
Zona waktu {{{zona waktu}}}

Situs web resmi: http://www.bukittinggi.go.id/

Kota Bukittinggi adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 25,24 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 100.000 jiwa. Letaknya sekitar 3 jam perjalanan lewat darat (90 km) dari ibukota provinsi Padang. Bukittinggi dikelilingi tiga gunung berapi yaitu Gunung Singgalang, Gunung Marapi dan Gunung Sago.

Kota yang merupakan kota kelahiran Bung Hatta, adalah sebuah kota budaya di Sumatra Barat dan terkenal dengan Jam Gadang yang merupakan simbol kota Bukittinggi.

Selain memiliki potensi objek wisata, kota berhawa sejuk ini merupakan salah satu daerah tujuan utama dalam bidang perdagangan di pulau Sumatera. Bukittinggi telah lama dikenal sebagai pusat penjualan konveksi yang tepatnya berada di Pasar aur kuning.

[sunting] Pariwisata

Bukittinggi memiliki julukan sebagai "kota wisata" karena banyaknya objek wisata yang terdapat di kota ini. Lembah Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata utama. Taman Panorama yang terletak di dalam kota Bukittinggi memungkinkan wisatawan untuk melihat keindahan pemandangan Ngarai Sianok. Di dalam Taman Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II yang disebut sebagai 'Lobang Jepang'.

Di Taman Bundo Kandung terdapat replika Rumah Gadang yang berfungsi sebagai museum kebudayaan Minangkabau, kebun binatang dan benteng Fort de Kock yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang disebut Jembatan Limpapeh. Jembatan penyeberangan Limpapeh berada di atas Jalan A. Yani yang merupakan jalan utama di kota Bukittinggi

Suasana Jalan Ahmad Yani, jalan utama di Bukittinggi
Suasana Jalan Ahmad Yani, jalan utama di Bukittinggi

Pasar Atas berada berdekatan dengan Jam Gadang yang merupakan pusat keramaian kota. Di dalam Pasar Atas yang selalu ramai terdapat banyak penjual kerajinan bordir dan makanan kecil oleh-oleh khas Sumatra Barat seperti Keripik Sanjai yang terbuat dari singkong, serta Kerupuk Jangek (Kerupuk Kulit) yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau.

Danau Maninjau terletak sekitar 33 km atau sekitar 2 jam perjalanan dengan mobil dari kota Bukittinggi. Secara Geografis, Bukittinggi, terdiri dari bukit-bukit, kalau tidak salah ada 5 bukit. Oleh sebab itu jalanya mendaki dan menurun, berdsarkan bukit itulah kemudian, pemerintahan dibagi (sebelum Orde Baru memecahnya ke dalam Kelurahan), ke dalam 5 jorong (Guguak Panjang, Mandiangin Koto Selayan, Bukit Apik Pintu Kabun, Aua Tigobaleh, Birugo Aua Tajungkang)

[sunting] Pranala luar


 

Kota Bukittinggi, Sumatra Barat

Lambang Kota Bukittinggi

Kecamatan: Aur Birugo Tigo Baleh | Guguk Panjang | Mandiangin Koto Selayan


 
Sumatra Barat
Lambang Provinsi Sumatra Barat

Kabupaten: Agam | Dharmasraya | Lima Puluh Kota | Kepulauan Mentawai | Padang Pariaman | Pasaman | Pasaman Barat | Pesisir Selatan | Sawahlunto Sijunjung | Solok | Solok Selatan | Tanah Datar

Kota: Bukittinggi | Padang | Padangpanjang | Pariaman | Payakumbuh | Sawahlunto | Solok

Lihat pula: Daftar kabupaten dan kota di Indonesia