Komposter

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia
Merapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel.
Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.

komposter adalah alat mesin dalam pembuatan kompos berasal dari sampah organik. Berbagai ukuran dan kemampuan alat ini menjadikan komposter dibagi kedalam beberapa type yaitu:

komposter Skala Rumah Tangga - Pengertian komposter skala rumah tangga karena digunakan cocok bagi pengelolaan sampah yang dihasilkan dalam jumlah kecil yakni rumah satu keluarga. Alat dengan dimensi Tinggi: 90 cm, Diameter: 55 cm ini terbuat dari bahan drum-plastik HDE. jenis bahan plastik yang kuat hingga alat ini dapat bertahan sekitar 10 tahun. komposter type ini digunakan dalam penanganan sampah organik yakni material sisa-sisa pemakaian rumah tangga seperti : makanan, kertas, ikan, buah-buahan, sayuran, dll. Katagori sampah organik adalah segala hal yang dihasilkan berasal dari makhluk hidup (tumbuhan, hewan, manusia). komposter dengan aktivator kompos seperti halnya : organic decomposer, EM, Green Phoskko, dan sejenisnya serta ditambahah penggembur (bulking agent) akan berkemampuan merubah sampah sisa rumah tangga menjadi kompos hanya dalam 10 hingga 12 hari saja. Kompos akan berguna dalam memelihara kesuburan tanah dan sebagai pasokan nutrisi bagi tanaman anda atau dikomersialkan guna dijual kepada petani, pemilik taman, kalangan hobies tanaman dan bunga. komposter berfungsi dalam mengalirkan udara (aerasi), memelihara kelembaban dan temperatur sehingga bakteri dan jasad renik bekerja mengurai bahan organik secara optimal. Disamping fungsi tersebut, dengan komposter memungkinkan aliran lindi terpisah dari material padat dan akan menguntungkan bagi pembuatan pupuk cair.

Sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya. Kapasitas suatu komposter Type L pada 0,12 m3 (120 liter) sampah atau setara 30 kg, akan mampu mengolah sampah dari kurang lebih 10 rumah tangga selama 12 hari proses dekomposisi. Bagi rumah tangga Indonesia diketahui, setiap jiwa mengeluarkan sampah sekira 2,6 liter per hari atau 15 liter per keluarga rumah Indonesia dengan 5 jiwa/keluarga. Dalam melaksanakan pengolahan sampah organik dapat diikuti tatacara berikut:

Pertama, siapkan sampah organik rumah tangga (sisa makanan, potongan sayuran, kulit buah, sisa ikan dan daging) serta usahakan bahan tersebut sudah berukuran kecil-kecil (10-50 mm/ 5 cm). Kapasitas komposter (Type L) dengan dimensi tinggi dengan diameter (90 cm dan 55 cm) ini berkapasitas +/- 0,12 m3 (kubik) atau setara dengan 30 kg sampah organik. Bagi sampah domestik rumah tangga atau restoran dan rumah makan, membuat sampah berukuran kecil tidaklah sulit. Selain karena bahan rumah tangga sudah berukuran kecil, melakukan perajangan juga tidak terlalu repot karena berjumlah sedikit atau cukup dirajang dengan dicacah-cacah menggunakan pisau dapur atau alat perajang lainnya. Dalam pemanfaatan tingkat komersial, pencacah dapat menggunakan chopper kapasitas 100-200 kg/jam.

Kedua, masukan sampah organik ukuran kecil kedalam wadah pencampuran seperti container plastik atau “jolang” atau ember. Kemudian campurkan penggembur (bulking agent) semisal dedak halus, abu serta serbuk gergaji maupun sediaan penggembur yang tersedia di toko semisal Green Phoskko® sebanyak 3 % bahan organik atau setara dengan 0,9 kg untuk setiap 30 kg sampah organik dan aduk hingga merata.

Ketiga, saat terjadinya proses penyerapan penggembur (balking agent) kedalam bahan sampah, dilain tempat (baskom atau ember ke2) disiapkan larutan mikroba, aktivator kompos dan dekomposer seperti orgadec, Green Phoskko® Compost -Activator. Caranya, ambil 6 sendok makan mikroba aktivator kompos - kalau ada tambah gula pasir 1 sendok makan atau molases 1 sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 10 – 15 liter. Aduk hingga merata dengan beberapa kali mengaduknya serta kemudian bisa langsung disiramkan kepada tumpukan bahan atau sampah tadi yang telah diaduk dengan penggembur (langkah 2 diatas tadi) secara perlahan, sedikit demi sedikit atau terlebih dahulu simpan 2-4 jam akan lebih baik lagi.

Keempat, setelah diperkirakan terlarut secara merata dan cukup air (kalau tumpukan sampah organik dalam wadah tadi digenggam tidak menetes namun jika diperas masih ada airnya), masukan bahan kompos tadi kedalam komposter. Beberapa hari kemudian akan terjadi reaksi panas sampai 70 derajat Celsius, jika ada bisa diukur dengan menggunakan thermometer. Pada saat terjadinya reaksi panas usahakan membuka komposter agar terjadi dekomposisi sempurna.

Kelima, pada hari ke 5-6, reaksi dekomposisi dalam komposter akan selesai dan saat tersebut dapat ditambahkan lagi tambahan sampah organik yang telah disiapkan sebagaimana langkah 1 sampai 3 diatas. Atau, jika dianggap perlu, pada hari ke-7-9, jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C atau dianggap sudah dingin, dapat dikeluarkan atau dipanen bahan kompos dari dalam komposter bagian bawah (yang terlebih dahulu matang) melalui pintu bagian bawah yang tersedia. Bahan kompos tersebut masih basah, lengket dan lembab sehingga perlu disimpan di tempat teduh agar kena angin serta tutup dengan karung kemasan untuk diangin-anginkan. Maka dalam beberapa hari kemudian (umumnya 3-5 hari) bahan kompos yang asalnya basah akan menjadi kering dan gembur. Lalu, jika untuk dijual, ayak hingga terpisahkaan antara butir kecil dengan bahan butir ukuran besar. Sebenarnya, kompos berukuran besar bisa ditumbuk atau digunakan bagi tanaman pekarangan.

komposter Rotary Klin - Tipe Rotary Klin)ini berdimensi: Tinggi: 190 cm, Diameter: 155 cm dan Panjang: 200 cm. Terbuat dari bahan fiber resin dan peralatan aerasi lainnya. Alat Mesin Rotary Klin komposter sampah ini akan merupakan solusi tepat dslsm penanganan sampah suatu komunal atau wilayah -yang sebagian besar berupa sampah organik seperti sampah rumah tangga, restoran, hotel, serta sampah domestik dari lingkungan rumah tangga satu keluarga besar atau suatu komplek perumahan/estate. Kategori sampah organik atau yang bisa terdegradasi (degradable) meliputi: sisa makanan, kertas, sisa ikan dan duri ikan, kulit buah-buahan, potongan sayuran, dll yang pada pokoknya segala material yang dihasilkan makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan manusia. Merubah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti kompos, akan berguna dalam memelihara kesuburan tanah dan sebagai pasokan nutrisi bagi tanaman di sekitar lingkungan sendiri seperti taman di perumahan, hotel, restoran, dan lingkungan RW. Kompos dapat juga dijual ke petani, atau konsinyasi ke pedagang tanaman hias sepanjang jalan di perkotaan, pemilik taman, kalangan hobies tanaman dan bunga serta pengusaha perkebunan.

Sederhana dan mudah dalam pengaplikasian komposter Rotary Klin ini. Siapkan sampah organik sebanyak 2-3 m³ atau setara dengan berat 1 ton. Sampah harus dibuat ukuran kecil-kecil (sekitar 10-15 mm) dengan cara dirajang atau di choper. Kemudian masukan ke dalam wadah pencampuran seperti container atau bak tembok persegi empat atau langsung kedalam komposter (Rotary Klin). Di tempat lain, siapkan larutan mikroba sebagaimana pada komposter rumah tangga, misalnya Green Phoskko® sebanyak 1 kg (1 permil dari bahan sampah 1 ton), Molases (tetes tebu) atau gula pasir sekitar 9 sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 50-100 liter. Aduk hingga merata dan simpan 2-4 jam agar organic decomposer green phoskko ini terlarut secara merata. Setelah diperkirakan terlarut, siramkan larutan Activator Kompos keatas tumpukan sampah organik dalam komposter. Kemudian campurkan penggembur (bulking agent) Green Phoskko® sebanyak 30 kg (3 persen % dari bahan sampah) dan aduk hingga merata dengan cara mengayuh rotary yang tersedia seperti mengayuh sepeda selama 15 menit/sekali sebanyak 4 kali per hari. Fungsi pembalikan agar terjadi pencampuran secara merata dan homogen serta meningkatnya aerasi yakni bertambahnya oksigen kedalam rongga bahan kompos.

Setelah 1 - 2 hari kemudian akan terjadi reaksi panas, ukur dengan menggunakan thermometer. Jika suhu diatas 55 derajat Celsius, lakukan penggembosan udara (oksigen) dengan cara mengayuh rotary yang ada disisi alat mesin ini agar sushu terjaga pada temperatur 30 sampai maksimal 50 derajat celsius suatu kondisi suhu yang baik bagi bekerjanya mikroba. Hingga hari ke 3 sampai ke 5, reaksi dekomposisi tersebut umumnya akan terjadi kenaikan suhu dengan tanda-tanda Bio komposter panas (hingga 70 derajat Celsius) serta keluarnya sedikit uap, dan lakukan lagi penggembosan udara dengan cara memutar aerator (exhaust fan) setiap kali sebelum suhu udara melewati 55 derajat celsius. Pada hari ke 5 sampai ke 7 jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat C atau dianggap sudah dingin dan suhu normal, keluarkan bahan kompos dari dalam komposter dan simpan di tempat teduh serta tutup dengan karung kemasan (PE) hitam untuk diangin-anginkan, dapat juga dimasukan dalam karung PE atau Goni dan ditumpuk di tempat yang teduh. Sekitar 7 hari kemudian, bahan kompos akan kering dan gembur. Ayak hingga terpisahkan antara butir lolos mess 100 dengan bahan ukuran besar. Gundukan butiran kecil masukan kedalam kemasan sesuai yang direncanakan. Kini anda memiliki kompos buatan anda sendiri untuk siap dijual maupun langsung digunakan bagi tanaman pekarangan.