Mangkunagara IV
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
K.G.P.A.A. Mangkunagara IV | ||
---|---|---|
![]() Raja Mangkunegaran. |
||
Lahir | Surakarta, 1810 | |
Wafat | Surakarta, 1872 | |
Jabatan |
KGPAA Mangkunagara IV (MN IV) lahir pada tahun 1810 dengan nama kecil Raden Mas (R.M.) Sudira. Ayahnya bernama KPH Hadiwijaya sementara ibunya adalah putri KGPAA Mangkunagara II. Jadi jika dilihat dari garis silsilah putri, Sudira adalah cucu KGPAA Mangkunagara II.
Sejak masih anak-anak Sudira sudah dikenal kepandaian dan kecerdasannya. Pada umur 14 tahun menjadi kadet di Legiun Mangkunagaran. Pada waktu itu yang sedang memerintah di Pura Mangkunagaran Surakarta adalah KGPAA Mangkunagara III, yang juga saudara Sudira, karena sama-sama keturunan KGPAA Mangkunagara II.
Setelah mendapat gelar Pangeran beliau berganti nama menjadi KPH Gandakusuma, menikah dengan R.Ay. Semi, dikarunia 14 orang anak. Tidak lama setelah KGPAA Mangkunagara III meninggal tahun 1839, KPH Gandakusuma diangkat menjadi KGPAA Mangkunagara IV. Setelah kurang lebih setahun bertahta kemudian menikah dengan R.Ay. Dunuk putri dalem Mangkunagara III.
Selama bertahta, MN IV mengelola pabrik gula di Colomadu dan Tasikmadu, memprakarsai berdirinya stasiun Balapan serta pembangunan rel kereta api Solo – Semarang, dan lain-lain. Beliau menulis kurang lebih 42 buku, di antaranya Serat Wedhatama. MN IV wafat tahun 1872 dan dikebumikan di Astana Girilayu. Dapat dikatakan bahwa pada masa pemerintahannya, Mangkunagaran berada pada puncak kebesarannya.