Ihsan
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Artikel ini adalah bagian dari seri Islam |
Rukun Islam |
Syahadat · Shalat · Zakat · Puasa · Haji |
Rukun Iman |
Allah · Kitab · Malaikat · |
Nabi · Kiamat · Takdir |
Tokoh Islam |
Muhammad SAW |
Nabi & Rasul· Para Sahabat· Ahlul Bait |
Kota Suci |
Mekkah · Madinah · Yerusalem |
Najaf · Karbala · Kufah |
Kazimain · Mashhad · Samarrah |
Hari Raya |
Hijrah · Idul Fitri · Maulid |
Idul Adha · Asyura · Ghadir Khum |
Arsitektur |
Mesjid · Menara · Mihrab · Ka'bah |
Arsitektur Islam |
Jabatan Fungsional |
Khalifah ·Ulama ·Muadzin · Imam · Mullah |
Ayatullah · Mufti |
Teks & Hukum |
Al-Qur'an · Hadits · Sunnah |
Fiqih · Fatwa · Syariat |
Aliran |
Sunni: Hanafi · Hambali · Maliki · Syafi'i |
Syi'ah: Dua Belas Imam · Ismailiyah · Zaidiyah |
Lain-lain: Ibadi · Khawarij · Murji'ah · Mu'taziliyah |
Gerakan |
Hizbullah · Hizbut Tahrir Ikhwanul Muslimin · Tasawuf Wahhabisme · Salafiyah |
Ormas Islam |
Nahdlatul Ulama · Muhammadiyah Persis · MUI |
Lihat Pula |
Indeks artikel tentang Islam |
|
Ihsan (bahasa Arab: احسان) adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti "kesempurnaan" atau "terbaik." Dalam terminologi agama Islam, Ihsan berarti seseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya.
Berdasarkan hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah ra.:
- Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Pada suatu hari, Rasulullah SAW muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seseorang dan berkata: "Wahai Rasulullah, apakah Iman itu?". Rasulullah SAW bersabda: "Yaitu engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, para utusan-Nya, dan beriman kepada Hari Kebangkitan akhir".
- Orang itu bertanya lagi: "Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?". Rasulullah SAW bersabda: "Islam, yaitu engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan shalat fardhu, memberikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadhan".
- Orang itu kembali bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu?". Rasulullah SAW bersabda: "Yaitu engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak mampu melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu".
- Orang itu bertanya lagi: "Wahai Rasulullah, kapankah Hari Kiamat itu?". Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang menanya. Apabila ada budak perempuan melahirkan majikannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila ada orang yang semula miskin menjadi pimpinan manusia, maka itu termasuk di antara tandanya. Apabila orang-orang yang tadinya menggembalakan ternak saling berlomba memperindah bangunan, maka itu termasuk di antara tandanya. Ada lima hal yang hanya diketahui oleh Allah".
- Kemudian Rasulullah SAW membaca Surat Luqman ayat 34: "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya saja lah pengetahuan tentang Hari Kiamat dan Dia lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tiada seorang pun dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
- Kemudian orang itu berlalu. Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Panggillah orang itu kembali!". Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat sesuatu pun. Maka Rasulullah SAW bersabda: "Itu tadi adalah Jibril, yang datang untuk mengajarkan kepada manusia tentang agama mereka".
[sunting] Referensi
- Sunarto, Ahmad. Terjemah Hadits Shahih Muslim (Kitab Iman: Iman, Islam dan Ihsan). Penerbit Husaini, Bandung, 2002.
![]() |
Artikel mengenai Islam ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |