Konferensi Meja Bundar
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Konferensi Meja Bundar adalah sebuah pertemuan antara pemerintah Republik Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Daftar isi |
[sunting] Latar belakang
Usaha untuk meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan. Belanda mendapat kecaman keras dari dunia internasional. Terdapat perubahan situasi yang tiba-tiba di Belanda melalui pertemuan yang disebut Konferensi Meja Bundar yang akan memuaskan aspirasi rakyat Indonesia.
[sunting] Pembukaan konferensi
Konferensi dibuka di Den Haag tanggal 23 Agustus 1949 untuk mengatur penyerahan kedaulatan Pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia dan negara-negara anggota di luar Republik semuanya terwakili dan dibantu Komisi PBB untuk Indonesia. Politik Belanda saat itu akan memberikan kemerdekaan, bukan dengan setengah hati, tetapi seperti dr Van Mook katakan, "dengan maksud baik dan bebas".
[sunting] Pembentukan RIS
Tanggal 2 November 1949 persetujuan tercapai. Tanggal 27 Desember 1949 pemerintahan sementara negara nasional dilantik. Soekarno menjadi Presidennya, dengan Hatta sebagai Perdana Menteri membentuk Kabinet Republik Indonesia Serikat. Indonesia Serikat telah dibentuk seperti republik federasi berdaulat yang terdiri dari 16 negara yang memiliki persamaan persekutuan dengan Kerajaan Belanda.
[sunting] Hasil konferensi
Hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah:
- Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat.
- Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan.
![]() |
Artikel mengenai sejarah Indonesia ini adalah suatu tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |