Pembicaraan:Komik
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Tulisan berikut diambil dari http://k4rnacomics.blogspot.com/ dengan hanya sedikit perubahan:
Komik menurut Francis Laccasin (1971) dan koleganya dinobatkan sebagai `seni ke-sembilan', sesungguhnya ini hanya sebuah simbolisasi penerimaan komik ke dalam ruang wacana senirupa, yaitu senirupa kesembilan, bukanlah hal yang dianggap penting siapa atau apa saja seni yang kesatu sampai kedelapan. Komik secara kebetulan mendapatkan tempat untuk dikonotasikan sebagai seni kesembilan.
Menurut sejarahnya sekitar tahun 1920-an, Ricciotto Canudo pendiri “Club DES Amis du Septième Art”(salah satu klub sinema Paris yang awal), seorang teoritikus film dan penyair dari Italia inilah yang mengutarakan urutan 7 kesenian di salah satu penerbitan klub tersebut tahun 1923-an. Kemudian pada tahun 1964 Claude Beylie menambahkan televisi (atau radiovision hehe...) sebagai yang kedelapan, dan komik berada tepat dibawahnya, seni kesembilan.
Thierry Groensteen, teoritikus dan pengamat komik Perancis yang menerbitkan buku kajian komiknya pada tahun 1999 berjudul "Système de la bande dessinée (Formes sémiotiques)" yang akan terbit tahun 2007 menjadi "The System of Comics", ia berbicara soal 'penemuan' terminologi 'Ninth Art' atawa Seni ke-Sembilan dalam pengantar edisi pertama majalah 9e Art di Perancis. Menurutnya, yang pertama kali memperkenalkan istilah itu adalah Claude Beylie, dia menulis judul artikel, "La bande dessinee est-elle un art?", dan seni kesembilan itu disebut pada seri kedua dari lima artikel di majalah "Lettres et Medecins", yang terbit sepanjang Januari sampai September 1964.Baru kemudian pada tahun 1971, si F. Laccasin mencantumkan komik sebagai seni kesembilan di majalah "Pour un neuvieme art", sebagaimana yang dikutip oleh Marcel Boneff(1972)dalam Komik Indonesia .
Harus dihapus? Hariadhi - Ngobrol 05:34, 19 Februari 2007 (UTC)