Awan panas

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Awan panas di puncak gunung St. Helens, Washington.
Awan panas di puncak gunung St. Helens, Washington.

Awan panas (Pyroclastic Flow) terjadi bila magma yang sedang naik menyentuh air tanah atau air di permukaan bumi. Suhu tinggi dari magma (dari 600°C sampai 1.170°C) membuat air langsung menguap dan terjadi letusan uap, air, debu, batu dan volcanic bomb. Di Gunung St. Helens ratusan letusan uap terjadi sebelum letusan plinian pada tahun 1980.

Selain itu, awan panas juga dapat terjadi akibat guguran (longsor) kubah lava (lava dome). Material kubah lava (berbentuk pasir dan debu vulkanik) yang masih bersuhu sangat tinggi ketika meluncur menuruni lereng dalam bentuk longsoran akan sertai terbentuknya awan panas akibat pergesekannya debu dan pasir vulkanik dengan dengan udara disekitarnya.

Kubah lava sendiri umumnya terbentuk pada gunung api tipe strato (stratovulcanoes). Kubah lava merupakan bentukan hasil erupsi magma yang berbentuk material pasir (silica) yang berasal dari batuan Rhyolite atau Dacite. Kubah lava dapat terbentuk hingga ribuan meter persegi di sekitar kawah, dan dapat terus tumbuh berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Kubah lava dapat tumbuh sangat tinggi, sehingga dapat menjadi tidak stabil dan berpotensi longsor.