Loa Kulu, Kutai Kartanegara
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
![]() |
|
Provinsi | Kalimantan Timur |
Kabupaten | Kutai Kartanegara |
Camat | Drs. Edi Supiani |
Luas | 1.405,7 km² |
Jumlah penduduk | 31.523 (2005) |
- Kepadatan | 22 jiwa/km² |
Kelurahan/desa | 9 |
Loa Kulu merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah tengah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kecamatan Loa Kulu memiliki luas wilayah mencapai 1.405,7 km2 yang dibagi dalam 9 desa dengan jumlah penduduk mencapai 31.523 jiwa (2005).
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Loa Kulu merupakan daerah penghasil batubara yang cukup penting dengan dioperasikannya perusahaan tambang batubara bernama Oost Borneo Maatschapij (OBM) pada akhir abad ke-19.
Eksploitasi batubara di Kecamatan Loa Kulu berakhir pada tahun 1970, tepat 2 tahun setelah diambil alih PN Tambang Batubara dari OBM pada tahun 1968. Sejak itu, Loa Kulu yang semula ramai berangsur-angsur mulai sepi ditinggalkan ribuan pekerja tambang.
Disamping memiliki potensi cadangan batubara yang cukup besar di sebagian wilayahnya, Kecamatan Loa Kulu juga dikembangkan sebagai salah satu sentra produksi pertanian dan perkebunan utama di Kabupaten Kutai Kartanegara yang ditandai dengan pembukaan lahan untuk persawahan dan perkebunan kelapa sawit.
[sunting] Desa di Kecamatan Loa Kulu
- Jembayan
- Jonggon Desa
- Jonggon Jaya
- Loa Kulu Kota
- Loa Sumber
- Margahayu
- Ponoragan
- Rempanga
- Sungai Payang
|
![]() |
---|---|
Kecamatan: Anggana | Kembang Janggut | Kenohan | Kota Bangun | Loa Janan | Loa Kulu | Marang Kayu | Muara Badak | Muara Jawa | Muara Kaman Muara Muntai | Muara Wis | Sanga-Sanga | Sebulu | Samboja | Tabang | Tenggarong | Tenggarong Seberang |