Kasus 27 Juli
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia |
Kasus 27 Juli 1996 adalah salah satu peristiwa pelanggaran HAM yang tak terungkap hingga kini. Kasus 27 juli berawal dari terpilihnya Megawati sebagai Ketua umum DPP PDIP. Hal yang mana membuat pemerintahan Soeharto gerah akan kemungkinan menggelembungnya kekuatan PDIP. Untuk itu pemerintahan Soeharto merasa perlu menggoyangnya agar sedikit "limbung". Lewat oknum-oknum yang disisipkannya ke dalam tubuh PDIP, Soeharto berencana menggoyang PDIP pimpinan Megawati dengan momen Kongres luar Biasa PDIP di Jakarta. Orang-orang sisipan Soeharto mengadakan Kongres tandingan di Medan yang berlangsung sukses. Sementara di Jakarta terjadi bentrokan antara massa Megawati dengan Polisi / TNI. Diketahui puluhan orang luka dalam peristiwa tersebut. Kemarahan pendukung Megawati kemudian dituangkan dalam sebuah mimbar bebas yang dilaksanakan seharian di depan kantor PDIP. Semua pendukung Mega diberi kesempatan berbicara menumpahkan uneg-unegnya. Melihat hal tersebut, Soeharto marah dan memerintahkan orang-orangnya untuk menyerbu kantor PDIP. Sejumlah orang berbadan tegap berambut cepak menyerbu Kantor PDIP. Massa PDIP yang lelah seharian berorasi di mimbar bebas tak bisa berbuat banyak. Sejumlah orang tewas, luka luka dan sejumlah lainnya tak pernah ditemukan hingga kini. Sayangnya sampai saat ini (pemerintahan SBY) kasus tsb tetap gelap. Tim Pencari Fakta telah menetapkan beberapa tersangka dalam kasus ini antara lain Sutiyoso (sekarang Gubernur DKI), Irjenpol Hamami Nata.