Jaka Tarub
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia |
Pada suatu hari,ada gadis janda.Dia mempunyai anak bernama Jaka. Dia tinggal di dusun Tarub,maka semua penduduk di dusun Tarub memangilnya Jaka Tarub.Jaka Tarub membawa tongkat. Ibunya melarang Jaka Tarub membawa tongkat itu karena dari tadi dia membawa tongkat terus tapi Jaka Tarub malah terus membawa tongkat itu.Jaka Tarub pergi ke sebuah sungai. Tiba-tiba dia melihat bidadari-bidadari sedang mandi di sungai.Jaka Tarub nekat untuk mengambil 1 selendang bidadari itu.Bidadari-bidadari itu segera ke khayangan untuk pulang. Tapi ada bidadari mencari-cari selendangnya. bidadari itu bernama Nawang Wulan. Nawang Wulan sedih karena tidak dapat selendangnya. Tiba-tiba Jaka Tarub menghampirinya,danmeminta Nawang Wulan tinggal di rumah Jaka Tarub.Akhirnya mereka pun menikah,dan mempunyai seorang anak yang bernama Nawangsih.Suatu hari,Jaka Tarub menyuruh Nawang Wulan menanak nasi.Nawang Wulan pun mengikuti perintahnya.Ada keperluan,Nawang Wulan meminta izin untuk pergi sebentar.Nawang Wulan berpesan pada Jaka Tarub agar tidak membuka panci yang sedang digunakan untuk menanak nasi.Tetapi Jaka Tarub melanggarnya.Di bukanya panci itu, Jaka Tarub terheran-heran,karena ia melihat hanya ada 1 padi yang dimasaknya.Mengetahui itu,Nawang Wulan marah-marah.Mulai esok harinya Nawang Wulan harus menanak nasi dengan beras yang banyak.Lama-kelamaan padi milik Jaka Tarub semakin sedikit.Ketika Nawang Wulan akan mengambil padi untuk dimasak,tiba-tiba ia menemukan selendangnya.Ternyata selama ini selendangnya di curi oleh Jaka Tarub.Akhirnya Nawang Wulan dengan hati yang sangat sedih,meninggalakan Jaka Tarub dan anaknya.Dia pun pergi ke khayangan.