Ashura (KoGI)
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
![]() |
Artikel ini diindikasikan tidak memenuhi unsur kelayakan sebuah artikel untuk dapat dimuat di Wikipedia sehingga diusulkan untuk segera dihapus. Jika Anda berpendapat bahwa artikel ini layak untuk dimuat di Wikipedia, berikan argumentasi Anda di halaman diskusi artikel ini. Pengurus: Hapus juga semua pranala ke halaman ini jika akan dihapus. |
Ashura adalah salah seorang karakter dalam RPCN Kingdom of GI. Berikut ini adalah data mengenai dirinya.
Daftar isi |
[sunting] Data Diri
- Ras: Human
- Job: Mage
- Sex: Male
- Age: 19
- Keahlian: Diplomasi
- Kingdom: Diaphenia
[sunting] Kemampuan
- Negotiator
Mampu melobi dan mempersuasi lawan bicara sesuai dengan situasi dan kondisi.
- Super Evasion
Memiliki kelincahan dan kecepatan yang luar biasa sehingga amat berguna untuk menghindari serangan fisik.
- Body and Soul Clothing
Bisa menggerakan benda-benda di sekitar sesuai keinginan hati sehingga benda seakan-akan menyatu dengan jiwa, tubuh, dan pikiran darinya. Semacam kemampuan psychokinetic.
- Analisator
Mampu membaca pikiran orang lain dan juga membaca sifat seseorang dengan melihat wajahnya.
- Lyrical Broken Heart
Kemampuan untuk merasakan keberadaan orang yang pernah dikenal secara baik atau cukup baik, sehingga waktu terpisah masih dapat mencari orang tersebut dengan segera.
[sunting] Kelemahan
- Tubuhnya yang kurus kecil membuat Ashura sakit-sakitan dan lemah sekali fisiknya.
- Kegemarannya membaca membuat daya penglihatannya menurun drastis ditambah dengan mata sebelah kanannya yang buta setelah dihujam anak panah oleh seorang archer yang membencinya.
[sunting] Perawakan
Tinggi 168 cm, berat 53 kg, rambut hitam lurus sebahu, mata kanan ditutup dengan perban polos putih untuk menutupi bekas luka, berpakaian jubah putih polos dengan sandal japit biasa.
[sunting] Latar Belakang
Ashura dilahirkan di Diaphenia Kingdom, tepatnya di kota Iphigenia, kota yang terkenal sebagai pusat pengetahuan di Diaphenia Kingdom.
Lahir dan tumbuh di tengah-tengah nuansa kota budaya yang diselimuti atmosfir pengetahuan yang tebal membuat Ashura yang berjiwa ingin tahu menjadi gemar membaca buku dan menimba ilmu teori sebanyak-banyaknya, khususnya di bidang filsafat yang mencakup ilmu psikologi dan teologi walau jiwa bebas Ashura tidak ingin terbelenggu oleh dogmatisnya ajaran agama Icharian, namun Ashura tetap seorang pelajar yang mencintai ilmu pengetahuan teori.
Ketika beranjak remaja, Ashura menyadari bahwa teori saja tidak akan cukup untuk membuat seorang manusia untuk bertahan hidup di dunia yang luas ini, teori tanpa praktek sama saja dengan mempunyai pisau dapur tetapi tidak memanfaatkannya untuk memasak dengan benar sehingga, Ashura memutuskan untuk mencari jati diri sejatinya dengan berkelana untuk mencari pengalaman hidup.
Ashura yang berwajah tidak tampan dan kepandaian yang biasa-biasa saja serta tubuhnya yang kurus kecil membuatnya selalu menjadi bahan ejekan sejak dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi di Iphigenia, di mana hal tersebut membuat Ashura yang berhati polos lambat laun menjadi pendendam dan terbuka matanya dengan realitas hidup.
Alkisah pada suatu hari, Ashura mengikuti pelajaran agama Icharian di sekolah tingkat tinggi Iphigenia. Tutornya berkata "Hendaknya diingat selalu kata-kata Icharis Agung, bahwa kita harus mengampuni orang berkali kali lipat". Tutor itu tiba-tiba berhenti mengajar karena perhatiannya tertuju pada Ashura yang tampak sedang melamun sebab pandangan matanya kosong. Ia langsung menghampiri Ashura dan memukulinya dengan penggaris kayu yang tebal dan panjang. Ashura kemudian menjadi membenci dunia yang dianggapnya penuh dengan kemunafikan. Ashura kemudian berkata, "Baru saja ia mendengungkan kata-kata Icharis Agung, namun sedetik kemudian ia melakukan hal yang sama sekali bertolak belakang dengan apa yang dia sendiri ucapkan.Cih! Icharis mungkin memang Tuhan yang baik dengan ajaran yang baik pula , namun banyak orang munafik yang menggunakan Ia dan ajaranNya sebagai tameng kemaksiatan hati mereka!".
Pada akhirnya, walaupun Ashura lahir di kota suci Diaphenia, hatinya dipenuhi kemarahan dan kebencian, bahkan terhadap agama Icharian yang merupakan dasar ideologi kerajaan tempat kelahirannya itu.