1 Tawarikh

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Perjanjian Lama
Kejadian
Keluaran
Imamat
Bilangan
Ulangan
Yosua
Hakim-hakim
Rut
1 Samuel
2 Samuel
1 Raja-raja
2 Raja-raja
1 Tawarikh
2 Tawarikh
Ezra
Nehemia
Ester
Ayub
Mazmur
Amsal
Pengkhotbah
Kidung Agung
Yesaya
Yeremia
Ratapan
Yehezkiel
Daniel
Hosea
Yoel
Amos
Obaja
Yunus
Mikha
Nahum
Habakuk
Zefanya
Hagai
Zakharia
Maleakhi
[ sunting ]

Kitab 1 Tawarikh merupakan bagian dari kitab Perjanjian Lama atau Tanakh. Dalam bahasa Ibrani; kitab ini disebut: divre hayyamim, “sejarah hari-hari”. Dalam septuaginta yang menggunakan bahasa Yunani, kitab ini disebut paraleipomena, yang berarti “apa-apa yang ditambahkan” (suplemen).

Kitab 1 dan 2 Tawarikh sebagian besar berisi kejadian-kejadian yang telah diceritakan dalam kitab Samuel dan kitab Raja-raja. Tetapi di dalam kitab Tawarikh kejadian-kejadian itu diceritakan dari segi pandangan lain. Sejarah kerajaan Israel dalam kitab Tawarikh ditulis dengan dua maksud utama:

  1. Untuk menunjukkan bahwa sekalipun kerajaan Israel dan Yudea ditimpa kemalangan, namun Allah masih memegang janji-Nya kepada bangsa itu, dan melaksanakan rencana-Nya untuk umat-Nya melalui orang-orang yang tinggal di Yudea. Penulis yakin mengenai hal itu karena ia ingat akan hal-hal besar yang telah dicapai oleh Daud dan Salomo, serta pembaruan-pembaruan yang diusahakan oleh Yosafat, Hizkia dan Yosia. Juga karena masih ada orang-orang yang tetap setia menyembah Allah.
  2. Untuk menguraikan asal mula upacara ibadat di Baitallah di Yerusalem, terutama mengenai susunan jabatan imam dan orang-orang Levi yang bertugas dalam upacara-upacara ibadat itu. Sekalipun Baitallah di Yerusalem itu dibangun oleh Salomo, namun di dalam kitab Tawarikh ini Daud dikemukakan sebagai pendiri yang sesungguhnya dari Baitallah itu dan upacara-upacara ibadatnya.

Antara lain berdasarkan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002


Lihat pula: