Pengakuan Republik Bosnia Herzegovina
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
[sunting] Pengakuan Republik Bosnia Herzegovina
Sebagaimana halnya yang terjadi di Republik-Republik Bagian Yugoslavia lainnya maka di Bosnia Herzegovina pun terjadi demokratisasi setelah hancur dan bubarnya komunis. Muncullah partai - partai politik yang semata - mata didasarkan pada sukuisme. Ketiga suku bangsa yang dominan di Republik Bosnia Herzegovina tersebut mulai membentuk partai-partai politik masing-masing, mempunyai platform politik dan haluan sesuai kepentingan suku bangsa masing-masing.
Peranan Masyarakat Eropa yang terlibat aktip dalam proses pemisahan diri Republik Kroasia dan Slovenia nampaknya mulai ikut campur-tangan di Bosnia Herzegovina. Hasil Komisi Arbitrasi Masyarakat Eropa menyimpulkan Bosnia Herzegovina layak untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan sebagai negara merdeka dengan terlebih dahulu melakukan referendum dan rakyat menginginkan hal tersebut.
Janji Masyarakat Eropa untuk mengakui kedaulatan Bosnia Herzegovina telah menstimulir Pimpinan Republik Bosnia Herzegovina yang didominasi oleh golongan penduduk Muslim dan Kroasia untuk mengajukan permohonan kepada Masyarakat Eropa untuk diakui kedaulatan Republik Bosnia Herzegovina. Kondisi tersebut turut mempertegang hubungan antar suku bangsa di wilayah Bosnia Herzegovina. Referendum pun akhirnya dilakukan pada tanggal 30 Maret 1992 namun pihak etnis Serbia Bosnia Herzegovina memboikot pelaksanaan referendum tersebut sebagai sikap penolakannya terhadap upaya pemisahan Republik Bosnia Herzegovina dari Yugoslavia. Hasil referendum menunjukkan penduduk Republik Bosnia Herzegovina memilih menjadi suatu negara yang berdaulat dan merdeka.
Hasil referndum tersebut ditolak oleh pihak Serbia Bosnia Herzegovina yang semakin mempertajam hubungan antara suku di Bosnia Herzegovina. Keadaan di wilayah Bosnia Herzegovina semakin tidak menentu, sementara itu konperensi internasional mengenai krisis Bosnia Herzegovina yang disponsori oleh Masyarakat Eropa tidak berhasil menemukan solusi. Hambatan utama dalam penyelesaian konflik Bosnia Herzegovina terutama menyangkut struktur konstitusi Bosnia Herzegovina dimasa yang akan datang dan adanya kepentingan-kepentingan yang berbeda diantara ketiga bangsa konstitutip di Bosnia Herzegovina.
Akan tetapi secara tiba-tiba Masyarakat Eropa dan AS pada tanggal 6 April 1992 memberikan pengakuan terhadap Republik Bosnia Herzegovina dimana belum dicapai penyelesaian secara menyeluruh masalah-masalah yang ada di Bosnia Herzegovina. Pengakuan internasional terhadap Republik Bosnia Herzegovina yang dinilai terlalu dini merupakan awal terjadinya krisis di wilayah Bosnia Herzegovina yang memicu pecahnya perang saudara, agama dan etnis di wilayah Bosnia Herzegovina yang berlarut larut dan memakan banyak sekali korban rakyat tak berdosa.