Nipah
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Nipah | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tegakan nipah di tepi sungai
|
|||||||||||||||
Klasifikasi ilmiah | |||||||||||||||
|
|||||||||||||||
|
|||||||||||||||
Nypa fruticans Wurmb |
|||||||||||||||
|
- Artikel ini mengenai nipah sebagai tumbuhan. Untuk nipah sebagai bahan naskah silakan melihat nipah (naskah).
Nipah adalah sejenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut. Di beberapa negara lain, tumbuhan ini dikenal dengan nama (dalam bahasa Inggris) Attap Palm (Singapura), Nipa Palm (Filipina), atau umumnya disebut Nypa palm.
Nama ilmiahnya adalah Nypa fruticans Wurmb, dan diketahui sebagai satu-satunya anggota genus Nypa. Juga merupakan satu-satunya jenis palma dari wilayah mangrove. Fosil serbuk sari palma ini diketahui dari sekitar 70 juta tahun yang silam.
[sunting] Habitus
Sebagaimana sagu (Metroxylon spp.), batang pohon nipah menjalar di tanah. Namun batang ini terendam oleh lumpur dan hanya roset daunnya yang muncul di atas tanah, sehingga nipah nampak seolah-olah tak berbatang.
Daun majemuk khas palma, dengan helai-helai daun berbentuk pita. Tegak, atau hampir tegak, menjulang hingga 9 m di atas tanah.
Bunga majemuk di ketiak, berumah satu, dengan bunga betina terkumpul di ujung serupa bola dan bunga jantan terkumpul dalam malai serupa untai, merah atau kuning pada cabang di bawahnya.
Buah palma bersabut, oval gepeng, coklat kemerahan, terkumpul dalam kelompok rapat menyerupai bola berdiameter sekitar 25 cm. Buah yang masak gugur ke air dan mengapung mengikuti arus pasang surut atau aliran air hingga tersangkut di tempat tumbuhnya. Kerap kali buah telah berkecambah senyampang dihanyutkan arus ke tempat yang baru.
[sunting] Tempat tumbuh dan penyebaran
Nipah tumbuh di bagian belakang hutan bakau, terutama di dekat aliran sungai yang memasok lumpur ke pesisir. Palma ini dapat tumbuh di wilayah yang berair agak tawar, sepanjang masih terpengaruh pasang-surut air laut yang mengantarkan buah-buahnya yang mengapung. Di tempat-tempat yang sesuai, tegakan nipah membentuk jalur lebar tak terputus di belakang lapisan hutan bakau, kurang lebih sejajar dengan garis pantai. Nipah mampu bertahan hidup di atas lahan yang agak kering atau yang kering sementara air surut.
Palma ini umum ditemukan di sepanjang garis pesisir Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik, khususnya di antara Bangladesh hingga pulau-pulau di Pasifik. Nipah termasuk jenis yang terancam punah di Singapura.
[sunting] Pemanfaatan
Daun nipah yang dikeringkan dimanfaatkan secara tradisional sebagai bahan atap, dinding dan aneka keranjang anyaman. Di Sumatra, pada masa silam daun nipah yang muda dijadikan daun rokok --yaitu lembaran pembungkus untuk melinting tembakau-- setelah dikelupas kulit arinya yang tipis, dijemur kering dan dipotong-potong sesuai ukuran rokok.
Nipah dapat pula disadap niranya, yakni cairan manis yang diperoleh dari bunga yang belum mekar. Di Filipina, nira ini diperam untuk menghasilkan semacam tuak yang dinamakan (dalam bahasa setempat) tuba. Fermentasi lebih lanjut dari tuba akan menghasilkan cuka.
Nira nipah dapat pula dijadikan menjadi gula dengan memasaknya untuk menghilangkan airnya, dan lalu mendinginkannya hingga mengeras. Di pulau-pulau Rote dan Sawu, Nusa Tenggara Timur, nira nipah diberikan ke babi di musim kemarau. Konon, ini bisa memberikan rasa manis pada daging babi.
Pucuk nipah dan buah yang muda dapat dimakan. Biji buah nipah yang muda mirip dengan kolang-kaling (buah atep), dan juga diberi nama attap chee ("chee" berarti "biji" menurut dialek Cina tertentu).
![]() |
Artikel ini adalah sebuah tulisan rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia mengembangkannya. |