Turunan orang sepuluh
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
![]() |
Turunan orang sepuluh adalah sebutan bagi anak cucu keturunan dari sepuluh orang datu yang berjasa pada Kerajaan Banjar di masa Sultan Sulaiman. Di masa Sultan Soelaiman terjadi serangan masuk atas kerajaan Banjar yang datang dari Pasir. Serangan ini dipukul mundur oleh rakyat Banua Lima yang dipimpin oleh sepuluh orang datu. Sultan amat berterimakasih akan kejadian ini dan sebagai balasan anak cucu sepuluh datu-datu ini dibebaskan dari erakan dan pajak-pajak lainnya. Di zaman Perang Banjar anak cucu orang sepuluh terpecah-pecah. Sebagian besar memihak rakyat dan Sultan ikut berjuang dan kehilangan hak-haknya. Tapi kelompok Adipati Danuraja memihak Belanda dan beserta prajuritnya mengamankan Benua Lima.
Adipati Danuraja yang diangkat Belanda sebagai regent pertama Benua Lima mati terbunuh dalam suatu perkelahian dengan rakyat