Akademi Imigrasi

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Keseluruhan artikel atau bagian tertentu dari artikel ini perlu di-wikifisasi.

Akademi Imigrasi, disingkat AIM, adalah pendidikan kedinasan dibawah Departemen Hukum & Hak Asasi Manusia RI. AIM didirikan pada tahun 1962 dan sempat terhenti sebelum kemudian difungsikan kembali pada tahun 2000. AIM bertujuan mencetak kader pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi, Departemen Hukum & Hak Asasi Manusia RI masa depan dimana lulusan nya kelak akan ditempatkan di seluruh Kantor Imigrasi di dalam wilayah Indonesia dan atau di Kantor Perwakilan Imigrasi di luar negeri. Bagi lulusan AIM, setelah diwisuda ( biasanya dilakukan pada bulan Desember setiap tahunnya ), akan mendapat Brevet Pejabat Imigrasi ( PI ) dan langsung mengikuti Pendidikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) di Pusat Pendidikan Reserse dan Kriminal Polri di Cisarua, Bogor.

Daftar isi

[sunting] Lokasi

Lokasi AIM, biasa disebut sebagai Ksatrian AIM, berlokasi di Pusat Pendidikan & Latihan ( Pusdiklat ) Departemen Hukum & HAM RI Jl. Raya Gandul, Cinere - Kotif Depok, Jawa Barat.

[sunting] Landasan Hukum

Berdasarkan KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.08-DL.01-05 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PENGAJARAN, PELATIHAN DAN PENGASUHAN PADA AKADEMI IMIGRASI, terdapat 3 ( tiga ) bagian pendidikan di AIM, yaitu : Pengajaran, Pelatihan dan Pengasuhan.

Pengajaran di AlM adalah upaya pendidikan yang berbentuk Kuliah, Ceramah dan Instruksi di kelas dengan tujuan untuk memperoleh, memperdalam dan memperluas ilmu dan pengetahuan akademis dalam pembentukan kepribadian Taruna AIM dengan titik berat pada aspek kecerdasan dan kemampuan intlelektual.

Pelatihan bertujuan membentuk Taruna agar memiliki kemampuan dan penguasaan pengetahuan tentang Keimigrasian, dengan dilandasi kepribadian dan kepemimpinan yang tangguh, dengan titik berat pada aspek ketrampilan yang mengacu pada profesionalisme.

Pengasuhan bertujuan membentuk Taruna agar memiliki kemampuan dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai budaya serta menguasai pengetahuan akademis dengan kepribadian dan kepemimpinan yang tangguh, dengan titik berat pada aspek mental kejuangan.

[sunting] Pendidikan

Pendidikan dilaksanakan selama 3 tahun yang diawali Pendidikan Dasar Kesamaptaan dibawah pengawasan Korps Marinir dan atau Korps Brimob ( 3 tahun terakhir dilakukan secara bergantian di Bumi Marinir Cilandak dan Pusat Brimob Kelapa Dua ), yang dilanjutkan dengan masa BASIS yaitu "Persiapan dan Pengenalan Kehidupan Taruna" kepada Calon Taruna ( Catar ) di Ksatrian AIM - Pusdiklat Depkum & HAM RI selama 3 bulan.

[sunting] Fasilitas

Setiap Taruna AIM diberi fasilitas asrama dan seluruh perlengkapan dan atribut Taruna, meliputi Seragam PDO ( Olahraga ), PDL, PDH, PDU, Seragam Marching Band serta atribut lain seperti Topi Pet, Baret hingga Sepatu, SECARA CUMA-CUMA. Setiap bulannya, Taruna AIM juga memperoleh uang saku dan pesiar setiap satu minggu sekali.

Ksatrian AIM juga dilengkapi sarana olahraga seperti Lapangan Sepakbola, Basket, Volley, Tenis dan Gym serta Laboratorium Bahasa Inggris dan Komputer.

[sunting] Ujian Penyaringan

Ujian dilakukan dengan menggunakan sistem gugur yang meliputi : Tes Kelengkapan Administrasi dan Tinggi Badan, Tes Kesehatan dan Jasmani ( Samapta ), Psikotest, Tes Skolastik / Akademik, Wawancara, Pantukhir ( Pemantauan Terakhir ).

[sunting] Praktek Kerja

Praktek dilaksanakan dalam 3 tahap :

  • Tahap I : Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) dilakukan pada akhir semester 2.
  • Tahap II : Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada akhir semester 4.
  • Tahap III : Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dilaksanakan pada akhir semester 6.