Pengguna:LouCypher\temp
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Edouard Douwess Dekker dilahirkan di Negeri Belanda pada tanggal 2 Maret 1820. Ia adalah anak seorang kapten kapal yang berlayar antara Belanda dan Hindia-Belanda.
Masa sekolahnya kurang diketahui dalam sejarah, tapi setelah tidak lulus dari sekolah Gymnasium dalam usia 18 tahun, ia pergi ke Hindia-Belanda dan bekerja sebagai juru tulis pada Alegemeene Rekenkamer. Masa itu pula ia mulai jatuh cinta pada seorang gadis yang lebih tua usianya, Caroline Versteegh, anak seorang ondernemer dekat Pekalongan. Tapi gadis itu tidak jadi menikah dengan Edouard meskipun sudah bertunangan, karena ayahnya tidak senang dengan pemuda itu.
Ketika berusia 22 tahun ia bekerja sebagai controleur di Natal. Pekerjaannya sering kali berkeliling di desa-desa hingga ia disenangi oleh orang-orang pribumi. Sebaliknya di kalangan bangsanya sendiri ia selalu difitnah, sampai akhirnya ia dipecat oleh Gubernur Sumatera Barat, Michaels. Akibatnya satu tahun lebih ia tidak menerima gaji, kian lama tentunya tidak sanggup lagi untuk membayar pondoknya, hingga sering ia tidur di lapangan atau di kebun-kebun yang terbuka. Di masa itulah ia menuliskan lakonnya De Bruid Daarboven.
Kepandaian serta kecakapannya bekerja dan keberaniannya menunjukkan bukan seorang administrator yang baik, karena ia lebih bersifat manusiawi daripada seorang ambtenaar. Pendek kata, perjuangannya menunjukkan keinsyafannya. Maka sampailah pada tahun 1845 ia bekerja pada Departemen Perkebunan di Jakarta. Di tahun itulah ia berkenalan dengan Tine (Everdine Huberte van Wijbergen) yang baru datang dari Negeri Belanda. Sementara itu ia bekerja pada residen Krawang, kemudian ia menikah dengan Tine di Cianjur dan sesudah pernikahannya merekapun menetap kembali ke Krawang. Selanjutnya pada tahun 1846 ia diangkat menjadi komis pada kantor residen di Purworejo sambil berusaha mendapatkan perbaikan nasib.
Pada tahun 1848 ia diangkat sebagai sekretaris kantor residen Manado. Di sana ia mulai menuliskan surat-suratnya berupa uraian yang dikirimkan kepada kakaknya di Negeri Belanda. Pada tahun 1851 iapun diangkat menjadi asisten residen di Ambon, dan akibat banyaknya bekerja hingga ia memerlukan untuk beristirahat di Negeri Belanda. Di sanalah anaknya yang pertama (Edu) dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1854. Karena keadaan keuangan dan anaknya sakit-sakitan sehingga terhalang untuk kembali, barulah pada bulan Oktober 1855 ia dapat kembali ke Hindia-Belanda.
Tepat pada awal tahun 1856 ia diangkat menjadi asisten residen Lebak, yang akan menjadi sejarah terpenting dalam hidupnya. Selama ia menjabat, banyak hal-hal yang dilihat dengan mata kepalanya sendiri tentang penindasan dan pemerasan oleh perbuatan kaum penguasa di bawah Bupati feodal Kolonial Belanda terhadap anak negeri. Segala apa yang dilihatnya, tindakan-tindakan di dalam sistem Bupati Lebak yang mendapat sokongan dari beberapa orang Belanda tertentu, diadukannya kepada Gubernur Jenderal Hindia-Belanda, tetapi tidak dipedulikan. Setelah diadukan kepada Menteri Jajahan di Negeri Belanda, barulah Gubernur Jenderal tadi mendapat teguran. Sejarah hidup Edouard di masa Lebak merupakan sasaran penyelidikan yang sangat penting, karena bukan saja ia menghadapi kenyataan yang sangat buruk, tapi juga harus menghadapi fitnahan yang menjatuhkan kedudukan serta nama baiknya.
Surat-suratnya kepada Gubernur Jenderal A.J. Duijmaer van Twist kala itu menunjukkan kritik-kritik yang pedas tentang tindakan-tindakan kolonialisme Belanda yang melindungi kejahatan, kebohongan, dan kemelaratan bagi anak negeri. Di antara surat-suratnya terdapat bahwa ia sudah lama meminta berhenti dari pekerjaannya, tetapi selalu tidak mendapat jawaban dari van Twist. Akhirnya ia bekerja di Lebak itu hanya selama beberapa bulan saja.