Invasi Normandia
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Invasi Normandia, yang nama resminya adalah Operation Overlord, adalah sebuah operasi pendaratan yang dilakukan oleh pasukan Sekutu pada Perang Dunia II. Pada pertempuran ini, pasukan-pasukan Sekutu dari Inggris yang juga terdiri dari divisi-divisi Kanada dan Amerika Serikat mendarat di Pantai Normandia, Perancis yang diduduki oleh tentara Nazi Jerman pada tanggal 6 Juni 1944.
Tentara Nazi yang menjaga garis sepanjang pantai Normandia dipimpin oleh Jenderal Erwin H. Rommel. Tentara Inggris yang mendarat di sisi timur pantai dan diberi kode Gold, Juno dan Sword, dipimpin oleh Jenderal Montgomery. Di sisi barat, tentara Amerika yang merupakan tentara pertama dan mendarat di Pantai Omaha dipimpin oleh Jenderal Omar Bradley. Tentara kedua yang mendarat di Pantai Utah dipimpin oleh Jenderal Miles Dimpsey.
Pendaratan di Normandia tidak hanya dilakukan oleh pasukan amfibi saja, tetapi juga melalui serbuan lintas udara yang dilakukan oleh pasukan penerjun payung dari dua divisi lintas udara Amerika dan satu divisi Inggris pada malam harinya. Divisi lintas udara ke-101 dan divisi lintas udara ke-82 dari Amerika bertugas untuk merebut dan mempertahankan jembatan-jembatan yang berada di sungai-sungai sepanjang garis Pantai Utah serta mencegah penambahan kekuatan pasukan Jerman di sepajang garis Pantai Utah. Sementara itu, divisi lintas udara ke-6 dari Inggris bertugas mengamankan sisi kiri dari pasukan Inggris dan merebut jembatan-jembatan yang berada di kota Caen.
Invasi ini sampai saat ini masih merupakan pendaratan amfibi yang terbesar dalam sejarah. Jumlah pasukan Sekutu yang mendarat di Perancis untuk membebaskan negara ini dan Eropa Barat sangatlah banyak, ada sekitar 6 juta. Pertempuran ini berlangsung sampai tanggal 22 Agustus 1944 dan berakhir dengan jatuhnya kota Paris dan majunya tentara Sekutu ke arah barat yaitu garis perbatasan Jerman.
Invasi Normandia dalam bahasa Inggris disebut D-Day yang merupakan singkatan dari "The Decision Day", atau hari yang memutuskan. Sering pula disebut "The Longest Day" atau "Hari Terpanjang". Istilah istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan betapa menentukannya operasi ini terhadap kemanangan pihak sekutu. Keberhasilan pihak Sekutu untuk mendarat di Perancis membuka peluang untuk memulai front baru yaitu front barat yang menyebabkan pasukan Nazi Jerman harus menghadapi tiga front sekaligus. Dua front yang lain telah dimulai sejak pendaratan di Sisilia dan serangan balasan dari pasukan Soviet dari Timur.
[sunting] Pranala luar
- (en) D-Day Museum