Surah Al-Fatihah
Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.
Sebahagian siri dalam Islam Sejarah Islam |
|
Ajaran dan Kepercayaan | |
Kepercayaan kepada Tuhan Malaikat · Nabi dan Rasul · Kitab · Hari Akhirat · Qadar Dua Kalimah Shahadah · Solat · Puasa · Mengerjakan Haji · Membayar Zakat dan Fitrah |
|
Tokoh-Tokoh Utama | |
Nabi Muhammad s.a.w. · Saidina Abu Bakar · Saidina Umar · Saidina Uthman · Saidina Ali |
|
Kitab & Undang-Undang | |
al-Qur'an · Hadith · Surah Mazhab · Syariah |
|
Golongan Islam | |
Sunah · Syiah · Sufi | |
Kota Suci Islam | |
Aspek-Aspek Sosial | |
Kota Islam · Seni bina Sains · Tamadun Islam Kesenian · Takwim Hijrah · Khilafah · Politik Islam · Jihad |
|
Lihat Juga | |
Rencana mengenai Islam |
Surah Al-Fatihah (سورة الفاتحة) - Pembukaan - surah yang diturunkan di Makkah dan diturunkan selepas Surah Al-Muddathir. Surah ini mempunyai 7 ayat dan inilah surah pertama yang diturunkan lengkap keseluruhan ayat bagi sebuah surah dan termasuk dalam golongan surah Makkiyyah.
Surah ini dinamakan Al-Fatihah (Pembukaan) kerana ianya dijadikan sebagai pembuka dan permulaan Al-Quran.
Surah ini juga dinamakan Ummul Quran (ام القــرآن - Ibu Quran) atau Ummul Kitaab (ام الكتاب - Ibu Kitab) kerana ianya merupakan ibu atau induk kepada semua isi Al-Quran dan menjadi inti sari dari kandungan Al-Quran itu sendiri.
Surah ini turut dinamakan As-Sab'ul Matsaani yang bermaksud tujuh yang berulang-ulang kerana ayat ini diulang-ulang bagi setiap solat.
Jadual isi kandungan |
[Sunting] Maksud ayat
- Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
- Segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang Memelihara dan Mentadbirkan sekalian alam.
- Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
- Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari akhirat).
- Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan.
- Tunjukilah kami jalan yang lurus.
- Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.
-
Maksud Arab Transliterasi 1. "Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang" بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمBismillaahir-rahmaanir-rahiim 2. "Segala puji bagi Allah, Tuan semesta alam," ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينAl-hamdu lillaahi rabbil 'aalamiin 3. "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang," ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمAr-rahmaa-nir-rahiim 4. "Yang menguasai hari pembalasan" مَـٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينMaaliki yaw mid-diin 5. "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan;" إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُIyyaakana' budu wa iyyaa kanas ta'iin 6. "Tunjukilah kami jalan yang lurus," ٱهْدِنَا ٱلصِّرَ ٰط ٱلْمُسْتَقِيمَIhdinash-shiraathal-mustaqiim 7. "(Iaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat." صِرَ ٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ ٱلضَّاۤلِّينَShiraathal-ladziina an 'amta alaihim ghairil maghdhuu bi alaihim waladh-dhaal-liin
[Sunting] Penjelasan
Rujukan: Al Qur'an dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia
[Sunting] Unsur Pokok
Surat ini mengandung beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh isi Al Quran, yaitu :
[Sunting] Keimanan
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat 2, dimana dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu nikmat itu bagi Allah, karena Allah adalah Pencipta dan sumber segala nikmat yang terdapat dalam alam ini. Diantara nikmat itu ialah : nikmat menciptakan, nikmat mendidik dan menumbuhkan, sebab kata Rab dalam kalimat Rabbul-'aalamiin tidak hanya berarti Tuhan atau Penguasa, tetapi juga mengandung arti tarbiyah yaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa segala nikmat yang dilihat oleh seseorang dalam dirinya sendiri dan dalam segala alam ini bersumber dari Allah, karena Tuhan-lah Yang Maha Berkuasa di alam ini. Pendidikan, penjagaan dan Penumbuahn oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh karena keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka didalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, yaitu : Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.
Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran-Nya sambil mengharap nikmat dan takut kepada siksaan-Nya. Hal ini mengandung arti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Ibadat yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah.
[Sunting] Hukum-hukum
Jalan kebahagiaan dan bagaimana seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.
[Sunting] Kisah-kisah
Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Quran memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi nikmat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa' (orang-orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat-ayat Al Quran pada surat-surat yang lain.
[Sunting] Penutup
Surat Al Fatihaah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari'at Islam, kemudian dijelaskan perinciannya oleh ayat-ayat Al Quran yang 113 surat berikutnya.
Persesuaian surat ini dengan surat Al Baqarah dan surat-surat sesudahnya ialah surat Al Faatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan diperinci dalam surat Al Baqarah dan surat-surat yang sesudahnya.
Dibahagian akhir surat Al Faatihah disebutkan permohonan hamba supaya diberi petunjuk oleh Tuhan kejalan yang lurus, sedang surat Al Baqarah dimulai dengan penunjukan al Kitaab (Al Quran) yang cukup sempurna sebagai pedoman menuju jalan yang dimaksudkan itu.
[Sunting] Nama Lain
Selain dinamai Al-Fatihah (Pembuka), surat pertama Al-Quran ini dinamai juga Ummul Kitab (induk al-Kitab), Ummul Qur'an (induk Al-Qur'an), As-Sabu'ul Matsani (Tujuh yang Diulang), Ash-Shalah (Solat), al-Hamd (Pujian), Al-Wafiyah (yang Sempurna), al-Kanzu (simpanan yang Tebal), asy-Syafiyah (yang Menyembuhkan), Asy-Syifa (Obat), al-Kafiyah (yang Mencukupi), dan al-Asas (Pokok).
Al-Quran القــرآن الكـــريم | ||
---|---|---|
1. Surah Al-Fatihah |
39. Surah Az-Zumar |
77. Surah Al-Mursalat |
Didahului oleh: — |
Surah 1 | Diikuti oleh: Surah Al-Baqarah |
Al-Quran |