Pelancongan di Semarang

Dari Wikipedia bahasa Melayu

Semarang, kotamadya adalah ibukota provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota pelabuhan ini konon didirikan di atas sebuah kota lama yang bernama Pandanarang atau Pandanaran.

Semarang mempunyai luas sebesar 373,67 km² dan berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa.

Kota ini istimewa karena terletak di sebuah teluk dan terdiri dari dua bagian: kota atas dan kota bawah. Kota bawah sering kebanjiran sampai ada pepatah bahwa jika Semarang kebanjiran, maka hal ini tidaklah aneh.

Kota atas disebut candi dan daerah ini berbukit-bukit dan sejuk. Berbeda keadaannya dengan kota bawah.

Makanan khas Semarang antara lain adalah lumpia Semarang, tempe mendoan, soto bangkong, tahu petis, tahu gimbal, bandeng presto dan wingko babat.

Semarang memiliki komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur dengan penduduk setempat dan bahkan menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi.


[Sunting] Tugu Muda

Sebagai ibukota Jawa Tengah Semarang memiliki segalanya untuk dikunjungi baik tempat-tempat wisata, tempat bersejarah, maupun lokasi-lokasi bisnes. Salah satu yang menarik dan menjadi salah satu kebanggaan bagi warga Semarang adalah sebuah monumen yang menggambarkan sebuah jiwa dan semangat patriotisme dan kepahlawanan warga khususnya para pemudanya dalam masa perjuangan meraih kemerdekaan mahupun dalam mempertahankan kemerdekaan iaitu dengan dibangunnya monumen Tugu Muda. Kerana diperkirakan lebih dari dua ribu pejuang gugur dalam pertempuran lima hari tersebut melawan Jepun. Tugu Muda didirikan atas prakasa Badan Koordinasi Pemuda Indonesia yang kemudian diperkuat oleh Panitia Pembaharuan Tekad Pemuda yang diketuai Walikota Semarang saat itu Hadi Subeno Sosrowardoyo, pada peletakan batu pertama dilakukan oleh Gobenor Jawa Tengah, Budiono pada tanggal 10 Nopember 1950 dan dirasmikan pada tanggal 20 May 1953 oleh Ir. Soekarno sebagai Presiden pertama Republik Indonesia. Tugu Muda sebagai monumen bersejarah dibangun dalam mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam peristiwa yang sangat heroic iaitu peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang. Peristiwa ini sangat dibanggakan oleh warga Semarang kerana sebuah bukti sejarah dalam perang mempertahankan kemerdekaan warga Semarang sangat gigih, rela berkorban, semangat yang menyala-nyala dalam berjuang melawan penjajahan Jepun pada tanggal 14-19 Oktober 1945.

[Sunting] Lawang Sewu

Sebagai ibukota propinsi Jawa Tengah, Kota Semarang juga adalah salah satu kota besar di Indonesia dan keberadaan telah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Semarang sejak dulu adalah kota pelabuhan yang cukup ramai dan diperhitungkan sebagai salah satu tempat perdagangan antara pulau mahupun negeri. Buktinya, sampai saat ini masih memiliki banyak bangunan-bangunan bercorak arsitektur masa kolonial iaitu di kawasan Kota Lama Semarang seluas lebih 70 hektar yang diberi julukan "Oude Staad - Belanda Kecil". Atau adanya situs klenteng Gedong Batu di Simongan, sebagaimana fakta sejarah mengatakan sebagai tempat singgah Laksamana Cheng Ho utusan Negeri Tiongkok saat berlabuh ke Jawa.

Sejak jaman pemerintahan penjajah Belanda Semarang sebagai kota besar salah satu buktinya sebuah perusahaan kereta api (trem) milik Belanda menempatkan kantor pusatnya. Kantor pusat Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij atau dikenal NIS ini menempati sebuah gedung megah bergaya art deco yang bercirikan ekslusif dan berkembang pada era 1850-1940 di benua Eropah. Bangunan ini salah satu karya dua arsitek Belanda ternama saat itu, iaitu: Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J Queendag. Gedung ini oleh warga Semarang lebih dikenal dengan sebutan ‘’’Gedung Lawang Sewu’’. Mengapa bangunan tua tersebut oleh masyarakat Semarang dikenal dengan julukan Lawang Sewu? Kerana ciri khas bangunan megah yang merupakan sebuah perkantoran ini memiliki pintu atau 'lawang' dalam bahasa Jawa, sedang 'sewu' artinya seribu sebagai arti kiasan dari banyak, kerana memang jumlah pintunya tidak satu atau seribu atau lebih. Atau erti dalam bahasa Indonesia adalah si "pintu seribu", kira-kira ingin menunjukan bahwa gedung kantor pusat kereta api Belanda ini punya pintu yang banyak sekali.


[Sunting] Gedong Batu

Gedong batu ialah sebuah kuil atau klenteng Cina. Mengapa disebut Gedong Batu? Kerana karena bangunan pokok dan kuil tersebut merupakan Gua Batu. Gua batu yang merupakan ruang sembahyang utama untuk meminta ciamshie sebagai tanda penglihatan tentang sebuah keberuntungan peziarah, dan inilah yang dipercayai sebagai awal mendaratnya dan markas Laksamana Cheng Hoo beserta anak buahnya saat kunjungannya ke Jawa. Klenteng ini menjadi salah satu kunjungan para peziarah dari pelosok penjuru tanah air mahupun manca negara, mereka datang untuk sembahyang meminta berkah, dan keberuntungan/nasib di masa mendatang pun dapat diramal, caranya dengan sembahyang secara khusus dengan membakar hio/dupa/youswa dalam gua batu dan melemparkan kepingan didepan altar sembahyang yang ditandai dengan "Im" dan "Yang".