Temasek Holdings

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Temasek Holdings
Gambar:Temasek Holdings logo.jpg
Jenis Private
Didirikan 1975
Letak Singapura
Tokoh penting S Dhanabalan, Ketua
Ho Ching, CEO
Industri Investment services
Produk N/A
Pendapatan N/A
Jum. karyawan N/A
Situs web www.temasek.com.sg

Temasek Holdings adalah lengan investasi dari Pemerintah Singapura.

[sunting] Sejarah

Pada awal tahun 1960-an, pemerintah Singapura mengambil saham beberapa perusahaan lokal, dalam sektor seperti produksi dan pembuatan kapal. Sebelum pembentuk Temasek Holdings pada 1974, saham tersebut dipegang oleh Departemen Keuangan. Departemen Keuangan adalah pemegang saham tunggal dari Temasek Holding sekarang ini.

Selain Temasek, pemerintah Singapura juga memiliki lengan investasi lainnya, Government of Singapore Investment Corporation (GIC), yang fungsi utamanya berinvestasi cadangan mata uang asing pemerintah.

Ho Ching ditunjuk sebagai direktur eksekutif dari Temasek Holdings pada 2002. Ia merupakan istri dari Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura sejak 2004.

[sunting] Investasi

Pada 2004, dia memiliki banyak saham di banyak perusahaan besar Singapura, seperti SingTel, DBS, Singapore Airlines, PSA International, SMRT Corporation, Singapore Power dan Neptune Orient Lines. Dia juga memegang investasi dalam ikon masyarakat seperti Hotel Raffles dan Singapore Zoological Gardens. Dia juga memegang saham dalam Singapore Pools, perusahaan judi resmi satu-satunya di Singapura. Pada 4 Oktober 2004 dia mengumumkan penutupan markas besar operasional dari Singapore Technologies dan mentransfer asetnya ke Temasek Holdings.

Sekitar setengah dari asetnya berada di luar Singapura dan ini termasuk saham di perusahaan telekomunikasi seperti Telekom Malaysia. Dia juga memiliki saham di beberapa institusi finansial asing seperti Bank Danamon di Indonesia dan NIB Bank di Pakistan. Temasek-linked companies (TLC) juga memegang portofolio global yang luas, seperti kepemilikan SingTel terhadap perusahaan telekomunikasi Australia Optus.

Finance & Banking Telecom & Media Multi-Industry Transport & Logistics
  • DBS Bank (28% as of 2004)
  • PT Bank Danamon Indonesia (link) (56%)
  • Bank Internasional Indonesia (link) (28%)
  • Bank of China (10% since 31th August)
  • Hana Financial (9.06%)
  • ICICI Bank (9% as of 2004)
  • Fullerton Fund Management
  • China Minsheng Banking Corporation
  • China Construction Bank (5.1%) (1/7/05)
  • NIB Bank Pakistan (72.6%) (7/7/05)
  • Singapore Technologies (link)
  • Keppel Corporation (link)
  • SembCorp Industries (link)
  • PSA International (100% as of 2004)
  • Airport Authority of Thailand
  • SIA (57% as of 2004)
  • Jetstar Asia Airways (19% as of 2004)
  • Qantas (3% as of 2004)
  • Tiger Airways (11% as of 2003)
  • SpiceJet
  • Neptune Orient Lines (68% as of 2004)
  • SMRT Corporation (54.8% as of 2005)
  • SembCorp Logistics (link)
Property Infrastructure & Engineering Utilities Others
  • CapitaLand (44.5% as of 2005) (link)
  • Mapletree Investments (link)
  • Keppel Land (link)
  • The Ascott Group (link)
  • Raffles Holdings (link)
  • Keppel Offshore and Marine
  • Singapore Technologies Engineering (link)
  • SembCorp Marine (link)
  • Singapore Power (link)
  • PowerSeraya (link)
  • Senoko Power (link)
  • Tuas Power (link)
  • Sembcorp Utilities
  • City Gas
  • Gas Supply
  • China Power
  • Chartered Semiconductor Manufacturing (link)
  • STATS ChipPAC (link)
  • Wildlife Reserves Singapore (link)
  • Aetos Security Management (link)
  • MPlant (14.73%)
  • Mahindra & Mahindra (4.7%)(2005)
  • Amtel Holland Holdings (invested US$70M)(8/7/05)
  • Shin Corporation (49% as of 2006)
Pharmaceuticals
  • Quintiles (16% as of 2004)
  • Matrix Laboratories (14% as of 2004)

[sunting] Pranala luar