Pembicaraan Pengguna:61.94.250.95
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
JAKARTA, BERSAMA Menteri Kehutanan RI MS. Kaban, Msi mengatakan tidak habis pikir melihat kayu kayu besar dengan jumlah ratusan meter kubik dibawa lewat sungai tidak kelihatan dan puluhan buldozer di hutan dan gunung, bahkan dengan gergaji raksasa memotongi gelondongan kayu yang suaranya bisa mencapai 3 s/d 4 km tidak kedengangaran. Bahkan mobil-mobil tronton yang mengangkuti kayu kayu itu yg disebut sebagai illegal logging lalu lalang membawa hasil jarahan hutan kita itu, masak tidak kelihatan. Saya tidak habis pikir kenapa ini bisa terjadi ,apakah mata kita tidak bisa melihatnya.Atau mungkin kita sudah kena "tabas" atau jampi-jampi sehingga pencurian dan penjarahan hutan kita itu bebas berlalu begitu saja. "Tabas -tabas" itu berjalan karena senyuman Soekarno yang ada pada lembaran uang itu. Hutan harus kita pelihara, tidak ada kompromi dengan penjarah hutan. Hutan harus kita pelihara dengan baik," ujar Kaban pada acara Njujungi Beras/Tepung Tawar, kepada Menteri Kehutanan RI yang dilangsungkan, Sabtu, di Museum Purna Bhakti Pertiwi (Graha Lukisan) di Taman Mini Jakarta. Menurut Kaban tantangan dalam hutan atau "karangen" ini sangat berat sekali dampaknya, lingkungan kita sudah begitu rusaknya. Menyinggung Tanah Karo Simalem, Kaban menyebutkan dalam sejarah Tanah Karo, Kabanjahe atau Brastagi tidak pernah mengalami banjir, sebab Karo termasuk salah satu penyerap curah hujan yang ada. Saat ini, hujan sedikit keras saja Kabanjahe terjadi limpahan air setinggi 50 cm lebih. Kalau hutan-hutan dan gunung yang ada di Tanah Karo ini di tebangi terus,dapat dibayangkan bagaimana jadi kota Bandar Baru dan Medan, bahkan bencana seperti Tsunami akan lebih dahsyat lagi. Sesuai dengan kontrak politik yang ditandatangani, kata Kaban akan melawan semua pelaku illegal loging, tanpa ada kompromi. Walaupun ada bisikan yang ditiupkan padanya "masak jeruk makan jeruk", baru pertama kalinya orang Karo menjadi Menteri, masak "orang Karo makan orang Karo" ,ujarnya dengan mendapat sambutan meriah dari pengunjung. Untuk itu diingatkan kepada Kepala-kepala daerah, untuk tidak main-main dengan pengundulan hutan. "Kalau kita mau menjadi negara yang besar, satu-satunya cara, siap menerima resiko hukum itu. Dan sayapun tidak ragu ragu untuk menegakkan hukum itu, dan tidak ada orang yang dipilih. Saya tidak ingin orang bersepatu Benly tidak dikenai apa-apa tetapi orang yang bersandallah yang selaku mendapat resiko hukum "Ini tidak benar"katanya. Njujungi Beras Piher Drs Ingan Pusuh Malem Tarigan, MM Ketua panitia "Njujungi beras piher dan tepung tawar, mengatakan hal itu dilakukan kerena baru untuk pertama kalinya sejak Kemerdekaan Republik Indonesia, warga Karo berhasil terpilih menjadi salah satu Menteri Kehutanan sdra MS Kaban. Ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Karo dan untuk mengungkap rasa syukur itu, HMKI, Himpunan Muda Mudi Muslim Karo Se Jabotabek menyelenggarakan njujungi beras dan tepung tawar kepada MS Kaban beserta keluarganya. Masyarakat Karo adalah masyarakat berbudaya yang berlandaskan falsafah Merga Silima, maka kehidupan tradisional itu mereka refleksikan dalam bentuk penepung tawawan secara adat Karo. Menurut Ingan Pusuh Malem, dengan adany a penyelengaran itu diharapkan dapat menggugah dan merangsang generasi penerus untuk berkiprah dalam kabinet-kabinet berikutnya. Dalam kesempatan itu, lima merga,yaitu Karo-Karo diwakili GT Surbakti,Ginting diwakili Drs Purnama Ginting,Sembiring oleh Letjen Purn Amir Sembiring,Tarigan o1eh Brigjen Rajimin Tarigan dan Merga Perangin-angin diwakili Drs Gagah Bangun dan Ny Prof Maslina Bangun . Sementara anggota dewan Tanah Karo Siti Aminah Perangin-angin didampingj Sudarto Sitepu dkk lainnya menyerahkan ‘uis nipis’ dan kain panjang, kepada MS Kaban dan Ny Nurmala Dewi Br Tarigan, dengan harapan mereka tetap mejuah-juah dalam menjalani karirnya di pemerintahan. Untuk itu Siti Aminah mengarapkan juga Kaban untuk menolehkan Tanah Karo yang sangat mendambakan pembangunan yang berkesinambungan. "Pengusoian" mengenakan pakaian khas Karo dilakukan oleh pihak Kalimbubu Nurdin Tarigan asal Kabupaten Langkat. Adapun susunan pengurus Njungi beras piher itu ialah ketua Ingan Malem Pusuh Tarigan, Sekretaris Drs Liasta Karo-Karo Surbakti, Ak dan bendahara Ny Pressofiana Bukit. K TORONG
Ini adalah halaman diskusi seorang pengguna anonim yang belum membuat akun atau tidak menggunakannya. Karena ia tidak membuat akun, kami terpaksa harus memakai alamat IP-nya untuk mengenalinya. Alamat IP seperti ini dapat dipakai oleh beberapa pengguna yang berbeda. Jika Anda adalah seorang pengguna anonim dan merasa mendapatkan komentar-komentar miring, silakan membuat akun atau masuk log untuk menghindari kerancuan dengan pengguna anonim lain di lain waktu.