Kitab Pengkhotbah

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Perjanjian Lama
Kejadian
Keluaran
Imamat
Bilangan
Ulangan
Yosua
Hakim-hakim
Rut
1 Samuel
2 Samuel
1 Raja-raja
2 Raja-raja
1 Tawarikh
2 Tawarikh
Ezra
Nehemia
Ester
Ayub
Mazmur
Amsal
Pengkhotbah
Kidung Agung
Yesaya
Yeremia
Ratapan
Yehezkiel
Daniel
Hosea
Yoel
Amos
Obaja
Yunus
Mikha
Nahum
Habakuk
Zefanya
Hagai
Zakharia
Maleakhi
[ sunting ]

Kitab Pengkhotbah adalah bagian dari Alkitab Perjanjian Lama. Judul ini berasal dari bahasa Ibrani: Qoheleth. Dasar kata ini adalah: Qahal, yang berarti "perhimpunan". Kata Qoheleth inilah yang diterjemahkan menjadi "Pengkhotbah" yang menyiratkan fungsi keagamaan. Namun demikian isi Kitab ini tidak mencerminkan fungsi tersebut. Karena itu, sebagia sarjana mengusulkan guru sebagai terjemahan alternatif, meskipun kata ini pun tidak berhasil sepenuhnya menangkap gagasan dasar yang dikandung dalam istilah bahasa Ibraninya.

Pengkhotbah
Perbesar
Pengkhotbah

Sang Pengkhotbah secara harafiah adalah seseorang yang berkhotbah kepada pertemuan ini. Dalam bahasa Inggris, kitab ini disebut (Ecclesiastes) yang berasal dari bahasa Yunani dalam kitab Septuaginta: Εκκλησιαστής. Kata ini berasal dari kata Yunani: Εκκλησία (Gereja/jema’at). Artinya tetap saja sama, seseorang yang berkhotbah pada sebuah pertemuaan.

Kitab Pengkhotbah berisi buah pikiran dari 'Sang Pemikir'. Ia merenungkan secara dalam-dalam betapa singkatnya hidup manusia ini, yang penuh pertentangan, ketidakadilan dan hal-hal yang sulit dimengerti.

Maka disimpulkannya bahwa "hidup itu sia-sia". Ia tak dapat memahami tindakan Tuhan dalam menentukan nasib manusia. Tetapi meskipun demikian, dinasehatinya orang-orang untuk bekerja dengan giat, dan untuk sebanyak mungkin dan selama mungkin menikmati pemberian-pemberian Tuhan.

Kebanyakan dari buah pikiran Sang Pemikir itu bernada sumbang, bahkan putus asa. Tetapi kenyataan bahwa buku ini termasuk dalam Alkitab, menunjukkan bahwa iman yang mendasarkan Alkitab cukup luas untuk mempertimbangkan juga keragu-raguan dan keputusasaan semacam itu.

Banyak orang yang telah membaca kitab ini merasa terhibur, karena mereka seolah-olah melihat sifat-sifat mereka berdiri di dalam kitab Pengkhotbah ini. Mereka pun sadar bahwa Alkitab yang mencerminkan pemikiran-pemikiran yang sumbang itu, juga memberi harapan tentang Tuhan, harapan yang memberi arti kehidupan yang sebenarnya.

Berdasarkan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002



Lihat pula: