Batalyon Intai Amfibi

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

frames

Batalyon Intai Amfibi atau disingkat Yontaifib adalah satuan elit dalam Korps Marinir seperti halnya Kopassus dalam jajaran TNI Angkatan Darat. Dahulunya satuan ini dikenal dengan nama Kipam (Komando Intai Para Amfibi). Untuk menjadi anggota Yontaifib, calon diseleksi dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun. Salah satu program latihan bagi siswa pendidikan intai amfibi, adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh 3 km.

Dari satuan ini kemudian direkrut lagi prajurit terbaik untuk masuk ke dalam Detasemen Jala Mengkara, pasukan elit-nya TNI Angkatan Laut.


Daftar isi


[sunting] Sejarah

Bagian ini perlu dirapikan. Bantulah kami untuk melakukannya.


Sejak berdirinya KKO AL setiap penugasan dirasakan perlunya data-data intelejen, serta pasukan khusus yang terlatih dan mampu melaksanakan kegiatan khusus yang tidak dapat dikerjakan oleh satuan biasa dalam rangka keberhasilan tugas. Menjawab kebutuhan tersebut pada tanggal 13 Maret 1961 berdasarkan Surat Keputusan Komandan KKO AL No.47/ KP / KKO / 1961 tanggal 13 Maret 1961, tentang pembentukan KIPAM.

Pasukan Yontaifib
Perbesar
Pasukan Yontaifib

Pada tanggal 13 Maret 1961 KIPAM berdiri dibawah Yon Markas Posko Armatim - I, para perintis berdirinya KIPAM adalah Bpk Sumardi, Bpk.Untung Suratman, Bpk.Moelranto Wiryohuboyo, dan Bpk.Ali Abdullah. Pada tanggal 25 Juli 1970 KIPAM berubah menjadi Yon lntai Para Amfibi. Tanggal 17 November 1971 Yon lntai Para Amfibi berubah menjadi Satuan lntai Amfibi , pada akhirnya berubah menjadi Batalyon lntai Amfibi atau disingkat Yon Taifib Mar dibawah Resimen Bantuan Tempur Korps Marinir. Seiring dengan perkembangan Korps Marinir dengan peresmian Pasmar I Skep. Kasal No. Skep / 08 / 111 / 2001 tanggal 12 Maret 2001 tentang Yon Taifib Marinir tidak lagi dibawah Resimen Bantuan Tempur Korps Marinir ( Menbanpurmar ) akan tetapi langsung berada dibawah Pasmar.

Melihat lingkup penugasan serta kemampuannya maka akhirnya Taifib secara resmi disahkan menjadi Pasukan Khusus TNI AL. Hal ini sesuai dengan Skep Kasal No. Skep/1857/XI/2003 tanggal 18 Nopember 2003 tentang Pemberian Status Pasukan Khusus kepada Intai Amfibi Korps Marinir.

[sunting] Tugas Pokok

Yontaifib mempunyai tugas pokok membina dan menyediakan kekuatan serta membina kemampuan unsur-unsur amfibi maupun pengintaian darat serta tugas-tugas operasi khusus dalam rangka pelaksanaan operasi pendartan amfibi, operasi oleh satuan tugas TNI AL atau tugas-tugas operasi lainnya

[sunting] Ciri Prajurit Taifib

  1. Didapatkan melalui seleksi yang ketat, berasal dari prajurit Marinir pilihan yang mempunyai kemampuan fisik prima, serta mempunyai tingkat psikologi standar Pasukan Khusus sesuai tuntutan.
  2. Rasio pasukan Taifib selalu jauh lebih kecil dari pasukan biasa / Reguler karena dalam tugas-tugas khusus dituntut kecepatan, kerahasiaan yang tinggi, keakuratan, keuletan, disiplin lapangan serta keberhasilan tugas.
  3. Dididik dengan ketat dan keras melalui beberapa tahap dimana setiap tahapan yang dibuat untuk mengukur tingkat kesiapan siswa da melanjutkan proses penggemblengan untuk menjadi calon prajurit Taifib
  4. Dilatih secara khusus mengikuti program yang ketat dengan tingkat resiko yang tinggi.Hal tersebut tergambar dalam Program berupa pembinaan yang keras, pembinaan mental dengan tingkat Stressing yang tinggi pembinaan berbagai keterampilan khusus yang dikondisikan seperti d tugas sebenarnya.Latihan-latihan tersebut meliputi kemampuan dala aspek yang harus dilaksanakan yaitu dilaut, darat dan udara
  5. Mempunyai kemampuan melaksanakan tugas secara berdiri sendiri, dari Induk Pasukan dalam artian mampu melaksanakan Survival secara Tim maupun perorangan, mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya dan mampu mengatasi tekanan mental didaerah penugasan, mampu kemampuan Infiltrasi dan Eksfiltrasi ke atau dari daerah musuh melalui Media, antara lain Free Fall dengan system HALO dan HAHO, STABO / SPIE , Berenang, Menyelam serta salah satu kemampuan bawah air atau combat swimmer melalui Peluncur Torpedo Kapal Selam.

[sunting] Perekrutan Prajurit Taifib

  1. Seleksi Prajurit Taifib atas dasar suka rela dari prajurit Korps Marinir yang sudah mempunyai Basic Tempur yaitu pendidikan dasar kemiliteran, pendidikan keprajuritan Marinir, pendidikan taktik operasi darat, pendidikan Komando Marinir, pendidikan menembak kualifikasi, pendidikan Operasi amfibi termasuk raid amfibi, para dasar, penyelaman, free fall.
  2. Seleksi Calon Siswa Taifib sangat ketat dan keras meliputi seleksi kesehatan dengan Stakes I, semapta Baik, berenang, psikologi standar Psikologi Pasukan Khusus.

[sunting] Latihan prajurit Taifib

Medan latihan Aspek laut meliputi Selam Kedalaman, Selam Tempur, Infiltrasi bawah air, Demolisi bawah Air, Sabotase bawah air, Selam SAR, Renang Jarak sedang sampai dengan jarak jauh dan pengintaian Hydrografi menggunakan daerah latihan Pantai Pasir Putih, Pantai Gatel dan Pantai Banongan, adapun untuk materi menembus gelombang menggunakan daerah latihan pantai selatan yang tinggi gelombangnya mencapai rata-rata sampai dengan 10 meter yaitu pantai Lampon, pantai Rajeg Wesi dan sekitarnya.

Kemampuan berenang di laut dengan jarak jauh yang merupakan persyaratan siswa Taifib adalah menyeberangi Teluk Poncomoyo sejauh ± 12 km / 7 mils. Disini para siswa Taifib dihadapkan pada kondisi laut yang mempunyai arus kuat dan gelombang yang tinggi serta jarak yang jauh dengan batas waktu yang ditentukan.

Medan latihan SAR dilaksanakan di daerah Karangtekok, Pasir Putih, G. Ringgit dan sekitarnya dengan materi latihan pencarian korban di laut, di hutan, di jurang, tehnik evakuasi korban di darat dan di laut, penyiapan HLZ, penyelamatan korban yang masih hidup, PPPK atau kesehatan lapangan terbatas, disini para siswa Taifib harus mempunyai kemampuan Rappeling, Helly Water Jump, IMMP (Ilmu Medan Membaca Peta) dan P3K serta kesiapan fisik yang prima.

Aspek Udara menggunakan daerah latihan Juanda, Pasuruan, Ujung dan sekitarnya materi latihan yang dilaksanakan meliputi : Rappeling, Mobud, Stabo / SPIE, Helly Water Jump, Pandu para, Air Suply, Para Dasar, Free Fall, Terjun Statick / Free fall laut, Terjun diatas simulator Kapal, Terjun Tempur Statick Malam hari, Terjun Tempur Free Fall Malam hari dan Rubber Duck operation.

Pada Pendidikan tahap Lanjutan materi latihan operasi Gerilya dan Anti Gerilya(GAG) dengan metode satu pihak dikendalikan dan dipraktekkan bagaimana peran para siswa Taifib dalam melaksanakan operasi GAG yang dikondisikan seperti penugasan TNI yang berada didaerah konflik diharapkan para siswa ada kesiapan yang baik pada saat dihadapakan pada operasi gerilya yang banyak diterapkan didaerah konflik / daerah operasi. Kemampuan Sabotase terhadap sasaran-sasaran vital musuh serta kemampuan penculikan dan pembebasan VVIP dimana tingkat Stressing siswa diberikan pada setiap kesempatan dan disini para siswa teruji saat praktek operasi Gerilya Anti Gerilya.

Untuk Exfitrasi lintas darat para siswa Taifib harus melaksanakan materi latihan lintas medan (Limed) selama 7 hari yang harus ditempuh rata-rata 50 s/d 60 km perhari dihadapkan dengan berbagai medan yang sulit baik melintasi hutan, jurang, sungai, padang pasir, perkampungan penduduk dengan batas kemampuan dan keterampilan melaksanakan tugas dalam waktu yang ditentukan, diharapkan para siswa dapat memupuk rasa kerjasama, setiakawan dan kebersamaan.

Materi latihan pengintaian dilaksanakan untuk mendapatkan informasi musuh dan mencari sasaran sasaran strategis musuh. Para siswa Taifib melaksanakan patroli jarak jauh dan masuk menusuk daerah musuh dengan resiko yang tinggi. Para siswa dihadapkan pada kesiapan fisik, taktik dan kondisi yang berbahaya serta kejenuhan untuk mendapatkan data intelijen dalam rangka mendukung satuan atas vang harus dilaporkan sebelum satuan yang lebih besar melaksanakan serangan secara umum.

Pada materi khusus yaitu tawanan perang ( POW ) siswa Taifib dikondisikan dalam kekuasaan musuh untuk diinterogasi dimana musuh ingin mengetahui kekuatan dan disposisi pasukan yang lebih besar, para siswa mendapatkan tekanan baik fisik maupun mental yang sangat berat, diharapkan kesiapan para siswa Taifib mempunyai bekal mental yang cukup apabila harus ditawan oleh musuh dengan berbagai tekanan pasukan lawan untuk tetap dapat memegang rahasia dengan baik dan tidak merugikan pasukan yang lebih besar sekalipun harus mati ditangan musuh. Dalam upaya meloloskan diri dari tawanan musuh para siswa, diajarkan bagaimana tehnik meloloskandiri apabila melintas diperairan (sungai) yaitu berenang dengan kaki dan tangan terikat yang dalam istilah materi pelajaran " Drown Proffing ".

Untuk latihan infiltrasi kedaerah lawan dilaksanakan Cast dengan Kapal Cepat dengan kecepatan diatas 20 knot dan Recovery dengan batas waktu yang sudah direncanakan secara akurat.

[sunting] Yontaifib saat ini

Saat ini yontaifib berkekuatan 2 batalyon yang masing-masing berada dalam komando Pasmar I dan Pasmar II .

[sunting] Lihat pula