Wisanggeni

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Wisanggeni adalah anak Arjuna dari Dewi Dresanala. Lahir karena Dresanala bersikukuh tidak menggugurkan kandungannya seperti 7 bidadari yang juga hamil karena sebagai anugerah Dewa kepada Arjuna yang telah membebaskan kahyangan dari raksasa Niwatakacana karena menginginkan Dewi Supraba [1].

Pada saat lahirnya, Wisanggeni membuat ontran-ontran di Kahyangan karena hendak dibunuh oleh kakeknya Betara Brama atas perintah Sang Hyang Giri Nata atau Batara Guru karena lahirnya Wisanggeni dianggap menyalahi kodrat. Tapi karena Wisanggeni adalah titisan Sang Hyang Wenang, dia luput dari bala tersebut [2].

Wisanggeni tumbuh dibesarkan oleh Batara Baruna (Dewa Penguasa Lauatan) dan Hyang Antaboga (Rajanya Ular yang tinggal di dasar Bumi), yang menjadikan Wisanggeni punya kemampuan yang luar biasa. Di jagat pewayangan, dia bisa terbang seperti Gatutkaca dan masuk ke Bumi seperti Antareja dan hidup di laut seperti Antasena.

Wisanggeni tinggal di Kahyangan Daksinapati bersama ibunya. Dan meninggal menjelang perang Baratayudha bersama Antasena atas permintaan Batara Kresna [3] sebagai tumbal untuk kemenangan Pendawa atas perang tersebut.

Karakter Wisanggeni adalah mungkak kromo (tidak menggunakan bahasa kromo ketika bicara dengan siapapun) seperti halnya Bima. Dan dia punya kemampuan Weruh sadurungin winarah (mampu melihat hal yang belum terjadi).

[sunting] Referensi

  1. Cerita Arjuna Wiwaha
  2. Cerita Wayang Wisanggeni Lahir
  3. Cerita Kresna Gugah