Pulau Rupat

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Keseluruhan artikel atau bagian tertentu dari artikel ini perlu di-wikifisasi.

Pulau Rupat terletak di Kabupaten Bengkalis, Riau, ini mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan daerah wisata lainnya di Riau.

Letaknya yang strategis di antara perairan Indonesia dan Malaysia, lebih tepatnya di Selat Malaka, adalah salah satu keunikannya.

Pulau ini memiliki luas lebih kurang 1.500 km2 dan dihuni sekitar 30.000 jiwa. Untuk menuju Pulau Rupat dapat ditempuh perjalanan dari berbagai kota.

Anda bisa memulai perjalanan dari Kota Pekanbaru, Dumai, Bengkalis bahkan dari Malaka sekalipun. Hanya saja, karena daerah ini baru dibuka, maka angkutan ke Pulau Rupat belum ada secara resmi.

Untuk sampai ke Rupat, Anda bisa menyewa kapal kecil atau speed boat dari Dumai atau Bengkalis. Sedangkan kalau Anda dari Pekanbaru bisa melalui kapal penumpang yang menyusuri Sungai Siak, kemudian singgah di Bengkalis. Sewa kapal kecil atau speed boat biasanya dihitung per hari, biasanya sekitar Rp1 juta atau kesepakatan Anda dengan pemilik kapal. Sedangkan kalau Anda dari Malaka tentu saja harus ke Dumai terlebih dulu.

Dari Dumai ke Pulau Rupat dapat ditempuh dalam waktu 20 menit dengan menggunakan speed boat. Sedangkan dari Malaka menempuh waktu sekitar 1,5 jam. Jika Anda berangkat dari Kota Bengkalis membutuhkan waktu lebih kurang 2 jam perjalanan dengan kapal atau speed boat. Hanya saja, karena berada di laut lepas atau Selat Malaka, ombak di perairan ini lumayan besar, terutama untuk kapal seukuran speed boat.

Gulungan ombak laut merupakan tantangan utama bagi pengunjung ke pulau ini. Gulungan ombak itu merupakan ucapan selamat datang, sebelum Anda menemui ombak laut yang lebih besar lagi saat mengarungi Selat Malaka. Dari kejauhan, Pulau Rupat terlihat seperti gunung kecil di tengah laut luas. Sepanjang hampir 12 km pasir putih tampak seperti melingkari pulau tersebut. Selain itu beberapa rumah penduduk dan kapal nelayan terlihat seperti terdampar. Hal lain yang menarik sepanjang perjalanan adalah banyaknya ikan terbang atau bermain di riak gelombang.

Pulau Rupat terbagi dua, yakni Rupat dan Rupat Utara. Namun, di Rupat Utara penduduk yang menghuni di sana lebih banyak dibandingkan di Rupat. Di Rupat hanya dihuni oleh puluhan keluarga yang tinggal saling berjauhan.

Begitu sampai di Rupat, Anda mempunyai dua pilihan. Langsung ke daerah Tanjung Rhu dengan pantai dan pasir putihnya atau ke pelabuhan rakyat Tanjung Medang, satu satunya pelabuhan di daerah tersebut.

Kalau ingin ke Tanjung Rhu, Anda harus turun di tengah laut, lalu dijemput sampan atau berjalan ke pantai dengan ketinggian air sebatas pinggang. Namun, sebelum ke sana, Anda harus mencari makanan atau perlengkapan lainnya di Tanjung Medang. Sebab, di Tanjung Rhu tidak terdapat kedai atau warung kopi. Dari Tanjung Rhu ke Tanjung Medang hanya menempuh perjalanan sekitar 15 menit dengan menyewa motor atau pengojek.

Di Rupat tidak ada hotel, satu-satunya wisma yang ada di pulau tersebut terletak di Tanjung Rhu. Namun, jangan khawatir meski hanya beberapa orang di wisma tersebut, Anda akan dilayani dan wisma itu buka selama 24 jam.

Di Pulau ini suasana Melayu sangat kental dan bahasa Melayu yang berlaku di sini adalah bahasa Melayu Malaysia. Bahkan, mata uang ringgit pun bisa digunakan sebagai alat transaksi.

Selain banyak ditumbuhi pohon-pohon besar di pinggiran pantai, juga ditumbuhi rerumputan yang indah. Kalau dilihat dari kejauhan hijaunya rumput tersebut sangat kontras dengan pasir putih yang menghampar.

Saat malam hari bila cuaca cerah, Anda akan menyaksikan ratusan kelip cahaya di kejauhan. Kelip cahaya itu berasal dari lampu tanker yang melintasi Selat Malaka atau lampu kapal nelayan. Kelipan cahaya itu seperti kunang-kunang dalam kegelapan.

Dari Rupat, Anda juga bisa melihat Malaysia dari kejauhan. Tapi, dengan catatan cuaca di siang hari itu cerah. Di sini, Anda juga dapat mempelajari kehidupan nelayan. Anda bisa belajar membuat jaring ikan dari penduduk setempat yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Anda juga bisa memancing di tengah lautan luas.